Seru..!! Ibu Ajari Anak Main Balon Sarung Agar Permainan Tradisional Tidak Punah

Seru..!! Ibu Ajari Anak Main Balon Sarung Agar Permainan Tradisional Tidak Punah
Seru..!! Ibu Ajari Anak Main Balon Sarung Agar Permainan Tradisional Tidak Punah
Seru..!! Ibu Ajari Anak Main Balon Sarung Agar Permainan Tradisional Tidak Punah

Banyumas – Beginilah keasyikan para orang tua dan anak-anak di Kali Pagak desa Pancasan, kecamatan Ajibarang, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (30/8/2023) sore.

Rasa senang dan bahagia terpancar dari wajah anak-anak desa ketika memainkan permainan tradisional yaitu balon sarung bersama ibunya.

Orang tua sengaja mengenalkan permainan tradisional balon sarung karena cemas saat melihat anak-anak usia dini tidak bisa lepas dari gadget mau pun ponsel.

Bacaan Lainnya

Berawal dari kecemasan itu, anak-anak bersama ibu-ibu mereka serentak menuju kali Pagak sambil mengenalkan permainan langka ke anak-anak.

Sementara para ibu-ibu yang lain ikut andil dalam bermain musik air yaitu kunclungan. Lantunan lagu sholawat tak menyurutkan semangat mereka dalam bermain musik air.

“Permainan itu saya mainkan sejak kecil dan itu saya kenalkan ke anak saya karena itu merupakan permainan tradisional Banyumas agar tidak dilupakan dan juga agar anak-anak tidak bermain gadget dan HP. Harapan kami permainan ini dapat berkembang dan bisa dibantu mainkan ke anak-anak sekarang”, kata Kholifah.

Anak-anak tertawa renyah saat berhasil bermain balon sarung, meski kali pertama mengenal dan bermain. Namun dengan bangga anak-anak mengaku sangat menyukai permainan balon sarung bersama teman-temannya.

Sementara anak-anak yang lain ikut bermain air sambil menaiki ban bekas, keseruan itu dilakukan berulang-ulang bersama teman sebayanya di kali Pagak.

“Saya bermain balon sarung senang sekali. Saya belum pernah baru kali ini tapi permainan ini mengasyikan”, kata Amil anak yang bermain balon sarung.

Kepala desa Pancasan Sukirno mengatakan, sumber mata air itu dimanfaatkan warga dari tiga sumber mata air, yakni sumber mata air Kali Lanang, Kali Kembang serta Kali Pagak.

Sumber mata air ini membuat desa Pancasan tidak pernah mengalami kekurangan air meskipun pada musim kemarau sekali pun.

“Pancasan adalah sumber mata air salah satunya Kali Pagak yang bersebelahan dengan situs selabrani, situs orang Pancasan yang dikembangan sebagai wisata air, dan permainan tradisional balon sarung yang saat ini punah”, kata Sukirno kepala desa Pancasan.

Dari tiga mata air besar itu, salah satu sumber mata air yakni Kali Pagak, airnya mengalir ke aliran sungai di sekitar pemukiman warga dan menjadi daya tarik wisatawan yang bersumber dari mata air langsung.

Pemdes bersama masyarakat setempat merawat dan menjaga mata air tersebut, untuk dijadikan obyek wisata air guna menopang ekonomi desa dan masyarakat sekitar. (Kus)

 

Pos terkait

Comment