Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia BP2MI Sidak ke Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta
Jakarta – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan sidak dadakan di tempat pemeriksaan kesehatan bagi para calon pekerja migran yang hendak berangkat ke luar negeri di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta di Koja, Jakarta Utara pada Rabu (1/11/2023).
Menurut Kepala BP2MI Benny Rhamdani, sidak yang dilakukannya tersebut merupakan tindak lanjut dari keluhan para calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang melaporkan adanya keterlambatan waktu hingga membuat adanya kerugian bagi para calon PMI.
“Iya kita sudah berikan masukan, ruangannya terlalu pengap. Dengan jumlah yang ditangani begitu banyak. Sehingga harus tambah AC untuk menangani orang yang begitu banyak,” kata Benny di lokasi pada Rabu (1/11/2023).
“Kedua terjadi penumpukan, karena mereka (pekerja migran) harus datang jam 7 pagi nih bareng bareng, dengan jumlah yang banyak. Sementara proses pemeriksaan dengan tenaga medis yang terbatas,” sambungnya.
Dalam melihat hal ini, pihak BP2MI kemudian memberikan saran kepada pihak pengelola rumah sakit untuk memakai sistem kloter ke depannya. Menurutnya sistem kloter ini diatur oleh rumah sakit dan terinfo ke BP2MI lalu ke PMI satu hari sebelumnya.
“Bagaimana masalah manajemen aja. Dan kita sudah bicarakan itu setuju, dan ke depan kita akan memakai pola itu. Karena untuk minggu ini yang opp 1500, bayangkan yang datang ke rumah sakit berapa banyak,” tuturnya.
Benny menambahkan, mengantisipasi adanya penumpukan, pihaknya menyebut bahwa kedepan nanti akan mengarahkan para pekerja ke beberapa sarana kesehatan (sarkes) yang telah bekerjasama dengan BP2MI.
“Kemungkinan rumah sakit pelabuhan bisa layani semua PMI. Sehingga PMI bebas memilih, kita punya sarkes banyak ya ada 15. Tapi tiba-tiba rumah sakit ini banyak harus di antisipasi, dengan cara apa, yaitu pola tadi kloter,” ucapnya.
Sementara itu Niko, salah satu calon pekerja migran Indonesia ini mengaku bahwa dirinya sudah datang ke rumah sakit pelabuhan Jakarta sejak pagi. Namun demikian saat tiba dirinya tidak menyangka jika antrian sangat panjang dan selesai lebih lama dari waktu yang telah diatur.
“Saya mau ke Korea Selatan, jadi tadi itu pemeriksaan MCU, datang dari pagi dari jam lima sampai jam 6, mulai kerja jam delapan, baru kelar hari ini, tadi jam 12 dan ini cukup lama yah,” pungkasnya.
(Wahyuni Adina Putri)
Comment