Pasutri Budidaya Bunga Mawar Merah, Omzet Rp9 Juta Perbulan

Pasutri Budidaya Bunga Mawar Merah, Omzet Rp9 Juta Perbulan. (foto: pexels.com)
Pasutri Budidaya Bunga Mawar Merah, Omzet Rp9 Juta Perbulan. (foto: pexels.com)
Pasutri Budidaya Bunga Mawar Merah, Omzet Rp9 Juta Perbulan

Banyumas – Karena memiliki keindahan dan keharumannya yang khas, bunga mawar sering digunakan sebagai hadiah atau hiasan di berbagai acara seperti pernikahan, ulang tahun atau valentine.

Harumnya mawar seharum cuan yang didapat pasangan suami istri petani mawar asal kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ladang mawar merah milik Dasiman dan Kamini, warga desa Tumiyang kecamatan Pekuncen kabupaten Banyumas Jawa Tengah, memanfaatkan lahan persawahan milik desa yang disewa setahun lalu. Pasutri ini kini memiliki omzet hingga jutaan rupiah per bulan

Bacaan Lainnya

Aktivitas rutin setiap hari pasutri merawat tanaman berduri tajam, bunga mawar. Bersama istrinya, Dasiman sejak pagi sudah sibuk merawat bunga mawar merah dengan baik.

Diceritakan Dasiman, dirinya menekuni budi daya tanaman mawar karena perawatannya mudah dan tidak ribet seperti tanaman lainnya.

Selain itu pemasaran mawar juga terbilang sangat mudah dan hasil penjualan cukup lumayan tak membuat kantong bolong.

“Tergiur budidaya mawar karena perawatan dan penjualan mudah serta hasilnya lumayan bagus. Panen mawar setiap hari pada sore hari. Jika musim hujan mencapai 1500 tangkai namun musim kemarau antara 2000-2500 tangkai, dengan harga dari Rp200-Rp300 per tangkai. Selain diambil ke tengkulak mawar juga dijual ke berbagai daerah”, kata Dasiman petani mawar merah.

Mawar yang bernama latin rosa hybrida dipanen setiap hari pada pukul tiga sore, dalam sehari pasutri ini memanen 1500 tangkai bunga mawar bahkan lebih.

Selain dijual ke tengkulak, bunga mawar dijual ke daerah lain seperti Purwokerto, Cilacap, Purbalingga bahkan ke kabupaten Brebes.

Selain untuk dekorasi, bunga mawar juga digunakan warga untuk nyekar. Untuk harga satu tangkai mawar di hari atau bulan biasa berkisar Rp200 rupiah.

Kini pasutri ini mampu meraup omzet per hari mencapai Rp300.000 atau per bulan Rp9 juta. (Kus)

 

Pos terkait

Comment