Detik-detik Bocah Panjat Tiang Bendera Saat Upacara HUT RI ke-79 Berlangsung
Banyumas – Bocah putus sekolah memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-79 RI tengah berlangsung di desa Banjarsari kecamatan Ajibarang kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Sabtu (17/8/2024) kemarin. Hal tersebut lantaran tali bendera lepas sebelum bendera merah putih berhasil dikibarkan.
peristiwa copotnya tali bendera saat dikibarkan terjadi pada upacara hut ke 79 ri di lapangan desa banjarsari kecamatan ajibarang banyumas jawa tengah sabtu kemarin// Sang penyelamat pada peristiwa ini adalah Muhammad Ali Faizal dengan gagah berani memanjat tiang bendera setinggi 10 meter untuk memperbaikinya.
Muhammad Ali Faizal menceritakan peristiwa itu berawal saat dirinya tengah mengikuti upacara 17-an di lapangan yang digelar pemerintah desa Banjarsari. Saat proses pengibaran bendera sang saka merah putih, ia melihat tali bendera copot, secara sepontan minta izin kepada kepala desa dan langsung memanjat tiang bendera.
Bocah 14 tahun yang putus sekolah saat ditanya kenapa tidak takut, ia mengaku karena sudah terbiasa naik pohon. Anak pasangan Qodirun dan Wahyuti begitu piawai hingga sampai ke puncak tiang dan berhasil mengikat bendera tersebut.
“Saya melihat tali bendera lepas, saya minta izin kepada kades dan langsung memanjat. Saya langsung benerin dan saya merasa lega. Saya tdk takut sama sekali. Saya ingin sekolah lagi dan ingin membahagiakan orang tua”, kata Muhammad Ali Faizal bocah pemanjat tiang bendera.
Muhammad Ali Faizal mengenyam bangku sekolah madrasah tsanawiyah hanya kelas satu. Menjekang kenaikan kelas dua, dia berhenti sekolah karena kasihan orang tua tidak punya biaya termasuk transpotasi setiap hari. Meski demikian, anak pertama yang memiliki sifat pemalu ini ingin melanjutkan sekolah lagi.
Sementara ayah Muhammad Ali Faizal, Qodirun tak menyangka anaknya punya mental begitu kuat untuk memanjat tiang bendera tersebut. Ia bahkan mengaku senang dan bangga mental anaknya begitu kuat dalam kerumunan orang banyak nekat benerin bendera yang copot.
“Saya tidak punya pekerjaan tetap pekerjaan saya serabutan kalau ada yang nyuruh saya kerja. Jika tidak ada, saya nyari ikan di kali kadang dapat kadang tidak. Makanya anak saya saat duduk di kelas satu keluar. Saya mendengar dan melihat video anak saya memanjat tiang bendera, saya kaget campur bangga anak saya bisa memanjat tiang kecil padahal anaknya besar”, kata Qodirun.
Saat ditemui di rumahnya, ayah Faizal, Qodirun mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan. Dirinya berharap agar Faizal menjadi anak yang benar-benar berbakti sama orang tua, masyarakat serta negara. (Kus)
Comment