Dialog Kebudayaan Anggota DPRD Jateng Bersama Paguyuban BPD Banyumas

Dialog Kebudayaan Anggota DPRD Jateng Bersama Paguyuban BPD Banyumas
Dialog Kebudayaan Anggota DPRD Jateng Bersama Paguyuban BPD Banyumas

Dialog Kebudayaan Anggota DPRD Jateng Bersama Paguyuban BPD Banyumas

Banyumas – Dialog Kebudayaan Paguyuban BPD Banyumas bersama Agoota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sidi SS. M.Si Dapil XI BanyumasCilacap di Kecamatan Sokaraja bertempat di aula Magnum, pada Sabtu (21/01/2023).

Sidi Mawardi mengatakan Budaya Banyumas itu sebagai bagian yang sangat kita hargai sebagai budaya adiluhung.

Bacaan Lainnya

Di dalamnya ada 7 jenis kebudayaan salah satunya adalah kesenian yang tak terpisahkan kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya masyarajat Banyumasan yang perlu untuk dilestarikan.

“Ini merupakan proses kehidupan sejak dulu dari nenek moyang kita terus dinamis sesuai perkembangan jaman. Jika kita mempertahankan budaya dan bisa bertinteraksi langsung dengan pencipta serta leluhur, sehingga anak cucu kita akan mengenalinya,” kata Sidi anggota DPRD Jateng.

“Budaya menjadi arahan serta lokomotif yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan dan memajukan wilayah desa di Banyumas. Sidi bersama Badan Permusyawaratan Desa atau BPD se-Kecamatan Sokaraja mengingatkan melalui dialog kebudayaan, agar budaya menjadi bagian terpenting dalam perilaku kehidupan, sehingga kita benar-benar taat kepada Tuhan, memiliki jiwa sosial dan komit pada tugas sebagai BPD, DPRD dan sebagai legislatif,” katanya.

Sementara, Ketua Umum Badan Permusyawaratan Desa atau BPD Kab. Banyumas Priyanto, SH, menuturkan, perkumpulan paguyuban Satria Desa Kab. Banyumas yaitu perkumpulan anggota Badan Permusyawaratan Desa atau BPD se Ke. Sokaraja sedang mengadakan peningkatan kapasitas untuk pengkayaan pengetahuan terhadap BPD, sehingga dapat melaksanakan tupoksinya sesuai dengan peraturan Undang-undang Desa No. 06 2014 dengan menggandeng anggota DPRD Jateng Sidi SS, M.Si sekaligus penasehat PPSD Kab. Banyumas.

Priyanto menambahkan, hadir dalam acara budaya daerah yaitu lengger asal desa Plana, Kec. Somagede, sesuai tema dialog kebudayaan nguri-uri kebudayaan daerah Lengger Banyumasan.

Diharapkan budaya asli Banyumas ini bisa go internasional terlebih ada mahasiswa asal Bulgaris sedang belajar kesenian Lengger Banyumas.

Untuk peningkatan kapasitas ini diharapkan semua BPD yang ada di wilayah Sokarja menjadi BPD profesional, mandiri, apiratif serta BPD yang dedikatif sehingga desanya menjadi maju dan sejahtera.

“Kami berharap untuk tahun-tahun kedepan memiliki pimpinan yang memenuhi 9 kriteria di antaranya:

  1. Pemimpin Banyumas harus menjadi katalisator dan dinamisator dari umaroh dan umayah.
  2. Pemimpin memahami adanya potensi desa yang ada di wilayah kabupaten Banyumas.
  3. Pemimpin menjadi contoh yang selalu memakai paham ingarso sungtulodo ingandyo bangun karso, tutwuri handayani.
  4. Pemimpin harus memiliki jaringan yang luas.
  5. Pemimpin memiliki ke ilmuan sosial dan hukum.
  6. Pemimpin mengerti budaya luhur Banyumasan.
  7. Pemimpin yang menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita serta anak-anak.
  8. Pemimpin yang dapat diterima di semua kalangan masyarakat.
  9. Pemimpin yang mempunyai daya analisa yang kuat tentang masalah yang timbul di kalangan masyatakat banyumas. Hal itu dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah.” Pungkas ketum BPD Banyumas. (Kus)

Pos terkait

Comment