Diduga Mafia Hutan Persekusi Wartawan dan Petugas Hutan

Diduga Mafia Hutan Persekusi Wartawan dan Petugas Hutan
Diduga Mafia Hutan Persekusi Wartawan dan Petugas Hutan
Sumbar – Dugaan konspirasi pemilik Excavator dan mafia hutan negara, hadang petugas hutan dan aparat penegak hukum, (30/5/2024).

Mafia hutan di duga memprovokasi saat petugas hutan akan mengeksekusi alat berat excavator dari kawasan HPK Tapan Sumatera Barat.

Kedatangan personil Polisi hutan (Polhut) Provinsi Sumatera Barat dan Personil, Sat Brimob Polda Sumbar pada hari minggu tgl 26 Mei 2024.

Ketika mereka sedang melaksanakan patroli di kawasan hutan HPK, di kampung Serdang Nag TapanTapan Kec Bab Tapan, Pada hari Senin 27/5/24.

Bacaan Lainnya

*Kronologis Kejadian*
Pada hari rabu tanggal 22 mei 2024, Polhut Prov.Sumbar dan Polhut Kab. Pessel akan melakukan penangkapan, terhadap masyarakat a.n Erizal sii dan Mulyadi sebagai Operator dan Kernet.

Alat berat Exapator yang sedang melakukan pengolahan lahan, di kawasan hutan HPK di kampung serdang Ken.Tapan Kec. BAB Tapan.

Kedua masyarakat yang di tangkap digiring ke Padang, tanpa terlebih dahulu, berkoordinasi dengan pihak keluarga maupun masyarakat setempat.

BACA JUGA: Pagar Pembatas Tempat Wisata Hutan Mangrove di PIK Roboh, Diduga Karena Baliho Grace Natalie

BACA JUGA: Akhir Tahun Margo City, Suguhkan Hutan di Dalam Mall

Pada hari minggu tanggal 26 Mei 2024 sekira pukul 11.00 WIB, dinas Polhut Prov. Sumbar dibawah Pimpinan Katim MGO SENATUNG Kabid PHKSDAE Polhut Prov.
Sumbar bersama 9 ( Sembilan ) orang anggota.

Serta didampingi Personil Sat Brimob Polda Sumbar dibawah Pimpinan, Ps. Danton 2 KI 3 YON A POR AIPTU ARJONIS dengan 9 ( Sembilan ) orang.

Untuk melakukan pencarian Barang Bukti 1 ( Satu ), unit alat berat exavator, di lokasi kawasan HPK di Kampung. Serdang Ken. Tapan Kec. BAB Tapan.

Sekitar pada pukul 21.30 WIB, saat akan keluar dari lokasi Kawasan HPK, Personil Dinas Polhut Provinsi Sumbar.

Rombongan dihadang oleh masyarakat / Pemuda. di kampung Serdang Ken. Tapan Kec. BAB Tapan, karena masyarakat” merasa tidak senang dan kecewa terhadap Dinas Polhut Provinsi.

Polhut Provinsi Sumbar yang telah melakukan Penangkapan, terhadap masyarakat, An. ERIZAL SII dan MULYADI, sebagai operator dan kernet alat berat Excapator.

Ketika mereka sedang melakukan pengolahan lahan, di Kawasan HPK, di Kampung Serdang Ken. Tapan Kec. BAB Tapan.

Namun pada hari Senin tanggal 27 Mei 2024 sekira pukul 02.00 Wib dini hari, dilakukan mediasi dilokasi yaitu di Warung Sdri. MELA di Kampung. Serdang Ken. Tapan Kec. BAB Tapan.

Antara Personil Dinas Polhut Prov. Sumbar dengan Masyarakat / Pemuda diantaranya yaitu : Anggota Dewan Kab. Pessel dapil Kec.BAB Tapan Darmasyah, Pimpinan Regu Brimob Polda Sumbar, AIPTU Arjoni, Dansat Polhut Prov. Sumbar, Sarni, dan Personil, Wali Nagari Tapan, Muhktar Lovi, tokoh masyarakat dan pemuda Nagari Tapan.

Dari hasil kesepakatan antara Personil Dinas Polhut Prov, Sumbar untuk Erizal Sii dan Mulyadi, akan di bantu penyelesaiannya oleh Dinas Polhut Prov, Sumbar atas perkara Gakkum.

Untuk menghindari hal hal yg tidak di inginkan, Polsek BAB Tapan, Babinsa koramil 01/Pcl, serta anggota Unit Intel Kodim 0311/Pessel memantau dan Monitoring perkembangan situasi.

Para petugas kemudian memberikan pemahaman, kepada Masyarakat, dan tetap menjaga situasi keamanan yang kondusif.

lanjut, pernyataan diatas dikatakan tidak pernah minta izin akan di lakukan penangkapan excavator, dapat sanggahan dari Gakkum LHK seksi wilayah dua Sumatera.

Karena sebelumnya pada tanggal (2/5/2024) anggota, tim gabungan Gakkum LHK, sudah memberitahu kepada camat Ranah Ampek hulu Tapan.

Dan terkait informasi di bebaskan Operator dan karnet ‘Gakkum Beth Venri (29/5/24), mengatakan ” Biar saya hubungi penyidik dulu, nanti takut salah informasi” ujarnya.

Ironisnya dikatakan oleh tokoh masyarakat Alangrambah inisial D saudara sepupu Amer Doren.

Ia menyatakan “Tidak ada masyarakat tepatan yang menghalangi kinerja aparat penegak hukum APH.

Ketika akan melakukan eksekusi, alat berat Excavator HITACHI tersebut, kecuali cokong tanah dan pemilik alat berat.

” Para mafia hutan kawasan HPK ini jangan adu domba masyarakat, untuk kepentingan kalian.

Dan kami berharap kepada pemerintah daerah, Kabupaten pesisir Selatan dan APH,’tolong tuntas kan kasus kawasan HPK ini” ujarnya.

Inisial D menambah kan”mereka yang menghalangi kinerja aparat penegak hukum itu, mereka lah pelaku perusakan hutan kawasan HPK wilayah TAPAN “Ucapnya.

Sampai berita ini di terbitkan PJ wali nagari Tapan Mukhtar lovi, saat di pertanyakan izin dari KLHK, Dia memiliki kebun kelapa sawit di dalam kawasan HPK wilayah Tapan ‘ Mukhtar lovi’ tidak menjawab. (Eri Chan).

Pos terkait

Comment