Hari Santri Nasional VII Pegawai Pemkot Probolinggo 8 Hari Bersarung Dan Berjilbab

Probolinggo – Ada pemandangan unik seperti di suasana pondok pesantren di Hari Santri Nasional ke 7 jatuh pada tanggal 22 Oktober 2021, para ASN dan PTT Pemerintah Kota, mengenakan busana ala santri selama 8 hari kedepan. Selasa (19/10/2021).
Para ASN (Aparatur Sipil Negara), PTT (Pegawai Tidak Tetap), pegawai BUMN dan BUMD, untuk pria wajib menggunakan baju koko, sarung serta berkopyah dan yang wanita wajib menggunakan jilbab seperti layaknya santriwati, dimulai tanggal 19 Oktober – 26 Oktober 2021, namun untuk yang beragama lain menyesuaikan.
Surat edaran dikeluarkan Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, Nomor 451/6448/425.013/2021 tentang pemakaian busana muslim untuk memperingati HSN (Hari Santri Nasional) ke VII Tahun 2021 dengan tema ‘Santri Siaga Jiwa Raga’ .
Untung Suhandoyo, salah satu pegawai PTT dinas di BPPKAD Pemkot Probolinggo, unik dan senang, berpenampilan ala santri, yang tidak biasa dilakukan saat bekerja, ini merupakan penghormatan para pahlawan santri yang ikut andil dalam memerdekakan NKRI dan bertepatan di Hari Santri Nasional.
“Unik dan senang sih, karena tidak biasa memakai sarung dan berbusana ala santri, saat bekerja, namun kegiatan sesuai surat edaran Walikota Probolinggo, 8 hari untuk berbusana muslim di Hari Santri Nasional, bentuk keberagaman antar umat bergama juga mengenang jasa para pahlawan dari kalangan santri, yang ikut membela negara dan memerdekakan Republik Indonesia” ujar Untung, saat dikonfirmasi.
Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, ini rangkaian dan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke 7, para ASN, PTT, pegawai BUMN dan BUMD, untuk ikut andil dalam kedaulatan bangsa dan Negara RI, dengan bersarung kita bisa menunjukkan busana bisa dibuat bekerja dan bukan hanya dipakai di hari keagamaan saja, dan tentunya kita ikut mentauladani para pahlawan dari Santri yang gugur di medan perang, saat melawan penjajah untuk Kemerdekaan RI.
“Kita tunjukkan ke dunia, dengan berbusana santri, bersarung dan berjilbab, untuk keanekaragaman bangsa, dengan bersarung dan berjilbab bisa digunakan untuk kerja, dan bukan hanya dikenakan saat hari keagamaan saja, serta selama 8 hari berbusana santri, untuk mengenang dan menteladani para pahlawan dari kalangan santri, saat melawan penjajah untuk Kemerdekaan RI” tegas Habib Hadi.
Selain menggunakan koko, sarung dan kopyah dan berjilbab, semua OPD untuk memperingati HSN (Hari Santri Nasional) ke VII ini, menggelar serangkaian lomba seperti lomba adzan, lomba dakwah, lomba MTQ dan gowes bareng pakai sarung.

Comment