Keseruan Berburu Madu Hutan, Raup Cuan Jutaan Rupiah
Banyumas – Seorang pria di Banyumas bertaruh nyawa memanjat pohon memburu madu hutan. Meski pekerjaan ini beresiko tinggi, namun cuan yang diperoleh cukup besar sebesar manfaat madu hutan.
Juremi seorang pemburu madu hutan asal desa Kalitapen kecamatan Purwojati kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan seperti plastik, pisau serta daun kelapa kering atau upet diikat sebelum memanjat atau melakukan perburuan madu.
Setelah siap, Juremi menuju lokasi dan langsung memanjat pohon mahoni setinggi 10 meter tanpa menggunakan perlengkapan keamanan diri, seperti peralatan modern tali tambang maupun masker.
Juremi hanya mengandalkan kemampuan dan kehati-hatian saja. Namun hal tersebut ternyata tak membuat nyali pria berusia 47 tahun itu ciut. Dengan perlahan ia pun sampai ke atas pohon.
Untuk mengusir kawanan lebah yang berada di sarangnya, pria yang akrab disapa Remi menggunakan cara tradisional yakni daun kelapa kering atau upet didibakar. Madu berhasil diambil tanpa ada perlawanan dari ribuan lebah enggung yang beterbangan.
“Ada sejumlah peralatan yang disiapkan seperti daun kelapa kering atau upet kalau dibakar asapnya lebih tebal dan lebah tidak menyerang. Hasil berburu jika lagi mujur mendapatkan antara 30-40 botol, dan hanya berburu di wilayah hutan di Banyumas”, kata Juremi.
Juremi mengaku berburu madu mulai pagi hingga sore di beberapa hutan yang ada di wilayah kabupaten Banyumas. Selama mencari madu, apabila sedang mujur bisa mendapatkan 30 sampai 40 botol yang diperas untuk dimasukkan ke dalam botol.
Madu hutan kemudian dikemas ke dalam botol dengan beragam ukuran untuk dijual ke pengepul raja tawon.
Harga madu hutan sebanyak 100 miligram dijual 150.000 rupiah, 200 miligram dijual 250.000 rupiah serta 500.000 rupiah untuk madu sebanyak 400 miligram.
Cuan dari setiap berburu madu hutan yang diperoleh Juremi mencapai jutaan rupiah. (Kus)
Comment