eportal.id, Surabaya – 4 Desember 2019. PT PAL Indonesia (Persero) menyerahkan (handover) proyek Fit For But Not With(FFBNW) kapal perang KRI RE Martadinata-331 kepada TNI AL di dermaga PT PAL Indonesia (Persero).
KRI RE Martadinata-331 menjalani proses pengintegrasian senjata yang dilakukan di fasilitas produksi Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero).
KRI Raden Eddy Martadinata-331 merupakan kapal perang kelas light fregat atau Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, bekerja sama dengan perusahaan kapal Belanda Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS). Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Departemen Pertahanan Indonesia dengan DSNS pada 10 Juni 2012.
KRI RE Martadinata-331 menjadi kapal kelima yang menerapkan teknologi SIGMA, dan menjadi kapal perang tercanggih yang dimiliki Indonesia. Kapal ini dikukuhkan sebagai kapal pimpinan atau flag ship.
Saat ini Indonesia memiliki lima unit kapal kelas SIGMA. KRI RE Martadinata-331 memiliki panjang 105,11 meter dan berat 2365 ton.
Kapal ini memiliki spesialisasi anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan anti serangan udara serta peperangan elektronika.
Untuk mendukung hal itu, kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan meriam utama Otomelara 76 mm dan akan dipersenjatai dengan 12 unit rudal permukaan ke udara (SAM), sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm, dan rudal permukaan ke permukaan (SSM) Exocet MM-40 Block 3.
Dengan selesainya proyek FFBNW tersebut, KRI RE Martadinata-331 mampu melaksanakan tugas pokok yang diembannya seperti pengamanan laut, penegakan hukum di wilayah teritorial dan ZEE, serta fungsi naval diplomacy. (rnd)