Krisis Air Bersih Landa 6 Desa di Banyumas, Dropping Dilakukan Tiap Hari
Banyumas – Kekeringan yang melanda wilayah kecamatan Gumelar, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah kini makin meluas. Akibatnya droping air bersih kini dilakukan setiap hari.
Suasana saat warga berdatangan ke lokasi pembagian air di desa Tlaga kecamatan Gumelar, Banyumas Jumat (29/9/2023) siang. Desa di kecamatan Gumelar ini merupakan salah satu dari enam desa yang paling parah dilanda kekeringan.
Selama ini warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan air bersih, mereka harus mengambil di sungai yang jauh dari kampung.
Sumur dan air dari program pemerintah berupa Pamsimas sudah tidak mengalir lagi. Pada bulan Agustus kekeringan melanda tiga desa, namun kini meluas menjadi enam desa.
“Biasanya pakai air pamsimas namun debit mati dan tidak keluar. Sumur ada tapi jauh dan saya bersama warga lain mencari air ke sungai. Kalau ada droping saya ambil sini, kalau tidak ada terpaksa mengambil air lebih jauh”, kata Damiyah warga setempat.
Camat Gumelar Diah Rapitasari mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, kegiatan droping yang semula dua hingga tiga kali setiap minggu, kini dilakukan setiap hari.
Selain dari forum komunikasi pimpinan cabang (forkompincam), sejumlah lembaga dan organisasi kemasyarakatan juga turut membantu pengiriman air bersih.
“Kekeringan saat ini sudah meluas, pada bulan September awal hanya 3 desa terdampak kekeringam sekarang meluas hingga 6 desa. Droping yang dulu dilakukan dua hari sekali sekarang setiap hari karena memang sesuai kebutuhan. Setiap hari pengiriman air bersih 36 ribu liter ke wilayah 6 desa secara bergilir”, kata Camat Gumelar Diah Rapitasari.
Enam desa dari sepuluh desa di Gumelar yang kini dilanda kekeringan antara lain desa Tlaga, Karang Kemojing, Cilangkap, Cihonje, Kedung Urang dan Samudra Kulon.
Setiap hari pihaknya mengirim sekitar 36 ribu liter air ke sejumlah titik rawan kekeringan di sejumlah desa. (Kus)
Comment