Miris..!! 2 Siswi SMP Dijual ke Pria Hidung Belang oleh Temannya yang Masih Berusia 12 Tahun
Medan – Dua remaja putri berusia 14 tahun, diduga menjadi korban perdagangan manusia oleh teman bermainnya. Korban mengaku disekap selama 4 hari di sebuah penginapan, kemudian dijual kepada pria hidung belang yang diduga oknum pengusaha.
Dua korban yakni f-h dan n-r tampak ketakutan, meski didampingi orang tua saat membuat pengaduan ke Polda Sumatera Utara, Rabu (12/6/2024) sore.
Kedua korban sesekali menundukkan wajah, tak ingin jauh dari orang-orang yang mereka kenal.
Korban n-r awalnya dilaporkan hilang oleh orang tuanya pada 19 April lalu. Korban tak kunjung pulang setelah diajak bertemu oleh temannya m-d, anak perempuan berusia 12 tahun yang belakangan berperan sebagai mucikari.
Pelaku m-d mengajak korban ke sebuah penginapan, setelah sebelumnya mengajak korban makan di sebuah restoran. Tanpa menaruh curiga, korban menuruti ajakan m-d masuk ke sebuah kamar hotel. Namun tidak lama kemudian korban didatangi seorang pria hidung belang, dengan berbagai bujuk rayu memaksa korban melayani hubungan seksual. Sejak kejadian itu korban trauma dan memilih untuk putus sekolah.
Tidak cukup menjual korban n-r, pelaku m-d mucikari berusia 12 tahun itu ternyata juga melakukan hal yang sama terhadap korban f-h. Seperti halnya n-r, korban f-h juga diperjualbelikan kepada pria yang sama.
Dedy Daulay kuasa hukum korban Rabu sore mengatakan, terdapat sedikitnya 5 korban yang diperdagangkan oleh m-d, mucikari berusia 12 tahun kepada satu pria yang merupakan seorang pengusaha.
“Mereka dipaksa untuk dijual ya secara bahasa kasar vagiaman untuk dapat disetubuhi oleh pelaku yang sedang saat ini kita laporkan. Kita melaporkan juga korban baru dengan tindak pidana yang sama, kejadian sama TKP-nya sama diduga pelakunya sama, jadi kami mohon hal ini laporan kami ditindak polisi segera ditangkap. Dua orang korban mungkin akan bertambah nanti, usia 14 tahun masih dibawah umur sekali, masih kelas dua SMP. Mereka kenal dibawa jalan-jalan dengan modus makan, kalo yg pertama makan di Mie Gacoan setelah makan Mie Gacoan itba-tiba dibawa ke hotel dan anak itu tidak tau, itu hotel atau apa langsung dibawa ke kamar, baru satu kali tapi mau rencana dua kali”, kata Dedy Daulay kuasa hukum korban.
Korban lainnya masih dalam tahap pendampingan, setelah mengalami kondisi yang sama. Para korban masih ketakutan jika harus melapor polisi. (RE-70)
Comment