Momen Peringatan HUT 79 Kemerdekaan RI, Owabong Bagikan Ribuan Bibit Tanaman
Purbalingga – Untuk menjaga ekosistem alam yang berkelanjutan. Dalam pengelolaan air terdapat 5 pilar SDA (sumber daya air) yakni Konservasi, Daya Guna Air, Daya Rusak Air, Sistem Informasi dan Peran Serta Masyarakat.
Sebagai satu-satunya obyek wisata yang menggunakan air, Perumda Owabong Purbalingga bertepatan dengan peringatan HUT Ke 79 Kemerdekaan RI, membagikan bibit tanaman kepada pengunjung secara gratis pada Sabtu (17/08/2024).
Jenis tanaman yang dibagikan kepada pengunjung yaitu jambu, pucuk merah dan alpukat. Plt Dirut Perumda Owabong Purbalingga Eko Susilo mengatakan pembagian tanaman kepada pengunjung benar-benar gratis, karena langkah itu sebagai komitmen pihaknya menjaga keberlangsungan ekosistem alam.
Obyek wisata Owabong menggunakan air sehingga konservasi sumber daya air menjadi sangat penting. Apalagi dalam 10-15 tahun mendatang, harga air akan semakin mahal dibanding emas.
“Berangkat dari itulah sebagai industri yang menggunakan air dalam usaha jasa wisata merasa terpanggil untuk menjaga agar air itu ke depan,”terang Eko Susilo, hari Sabtu 17 Agustus 2024.
Pembagian bibit tanaman tak hanya dibagikan begitu saja, namun pengunjung diminta untuk ditanam dan kemudian di foto dalam kurun waktu 6 bulan pertama serta dikirim fotonya ke pihak Owabong.
Setelah itu, usia satu tahun tanaman tersebut kembali difoto dan tanaman yang tumbuh dengan bagus, pengelola Owabong akan memberikan reward atau penghargaan.
Selain membagikan tanaman kepada pengunjung sebagai bagian lima pilar SDA yaitu peran serta masyarakat, kata Eko Susilo, pihaknya juga mulai membangun usaha wisata itu menjadi Wisata Edukasi dan Konservasi Sumber Daya Alam atau disebut Wis Teka di obyek wisata Owabong itu.
Untuk konsepnya, Gunawan Tim Obyek Wisata Owabong menyasar ke segmen pelajar yang meliputi SD hingga SMA. Mereka akan diajak menonton di bioskop tentang konsevasi, kemudian pelajar itu diajak melihat mata air tuk wadon, dan diajarkan mengukur keasaman air, kecepatan air, dan lain sebagainya,” jelas Gunawan.
Gunawan menjelaskan, Wisata Teka sudah mencakup lima pilar SDA antara lain konservasi, daya guna air, daya rusak air, sistem informasi dan peran serta masyarakat. Pembagian bibit tanaman tidak hanya kepada pengunjung, tapi juga kepada Desa yang menjadi tangkapan air.
“Desa Karang Jengkol dan Desa Bumi Sari merupakan daerah tangkapan air yang bermanfaat bagi Owabong sehingga kita bagikan tanaman-tanaman konservasi seperti balsa,” ungkap Eko Susilo.
Salah satu pengunjung asal Cilacap Ulfa menyebutkan ia mendapat tanaman gratis dari Owabong Purbalingga. Ya ini saya dapat tanaman alpukat dari Owabong gratis, rencana mau saya tanam di rumahnya,” kata warga asal Wangon Banyumas.
Sementara itu, anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Sungai Serayu Bogowonto dari komisi daya rusak air, Eddy Wahono mengapresiasi langkah Owabong dalam menjaga konservasi SDA. “Pertama saya mengapresiasi Owabong yang dipimpin pak Eko, ini sudah bagus langkahnya menjaga ekosistem air,” Katanya.
Eddy Wahono mengingatkan Sungai dan Kali di Indonesia sudah rusak hampir mencapai 80 persen. Kondisi itu perlu adanya pelestarian lingkungan khususnya dalam pengelolaan air.
“Ini sangat penting, penerapan lima pilar SDA menjadi suatu kebutuhan dalam melestarikan konservasi air yang berkesinambungan ke depannya seperti yang dilakukan oleh Owabong ini,” Pungkasnya. (Kus)
Comment