Pengrajin Keripik Pisang Kebanjiran Order, Orderan Meningkat 3 Kali Lipat
Banyumas – Memasuki bulan suci ramadan 1455 hijriyah, membawa berkah bagi perajin keripik pisang di Banyumas, Jawa Tengah. Keripik pisang yang memiliki rasa asin, manis, pedas, madu dan balado ini pengrajin mengaku pemesanan mengalami kenaikan tiga kali lipat.
Inilah industri rumahan keripik pisang milik pasangan suami istri Rusamsi dan Prihatin Sugiyani warga desa Panembangan kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Memasuki bulan suci ramadhan 1445 hijriyah, produksi keripik pisang mengalami peningkatan tiga kali lipat, dari sebelumnya 50 kilo gram keripik pisang perhari, kini naik tiga kali lipat per harinya.
Keripik pisang buatan pasutri ini berasa asin, manis, pedas, madu dan balado tanpa menggunakan bahan pengawet maupun pemanis buatan. Rasa manis kerpik langsung dari buah pisang ambon yang sudah matang. Untuk permintaan order meningkat tiga kali lipat, otomatis jumlah karyawan yang dibutuhkan bertambah empat hingga lima karyawan.
Bahan baku keripik pisang berupa pisang ambon mentah dan pisang matang. Bahan baku pisang tersebut diperoleh dari desa dengan membeli langsung ke petani pisang. Untuk mengatasi kelangkaan pisang, pengrajin membeli pisang di pasar. Meski harganya lebih mahal, pengrajin harus jeli memilih buah pisang tersebut.
sb: prihatin sugiyani/ perajin keripik pisang
(04:03-04:08)(04;09-
“alhamdulilah usaha saya uktk tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu. permintaan saat ini tinggi termasuk warung serta untuk oleh oleh warga yg mudik atau bepergian ke luar kota. biasanya setiap hari hanya rp50kg momen ramadham hingga lebaran naik tiga kali lipat. jenis rasa olahanya antara lain asin pedas manis madu dan balado. utk bahan baku pisang diambil dari lingkungan sekitar jika kehabisan mencari ke pasar atau wilayah lain”
UMKM keripik pisang milik pasutri Rusamsi dan Prihatin Sugiyani ini, menjadi contoh usaha yang baik karena mampu menggerakkan lapangan kerja bagi warga setempat. Ditambah lagi bahan baku yang mereka gunakan adalah pisang matang dengan pengolahan yang masih tradisional, sehingga produk UMKM ini dijamin sehat dan tanpa pengawet serta bahan pewarna.
Keripik pisang ini tak hanya dipasarkan di wilayah Banyumas saja melainkan hingga ke Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap bahkan ke kota lainnya untuk dijadikan oleh-oleh. Harga keripik pisang bervariasi dari Rp5000 hingga Rp60.000 tergantung berat per bungkusnya. Untuk ramadhan hingga lebaran diperkirakan pesanan terus mengalami kenaikan. (Kus)
Comment