Perundungan Siswi SMA di Langkat, 3 Pelaku Menarik Jilbab dan Menyentuh Bagian Sensitif Korban 

Perundungan Siswi SMA di Langkat, 3 Pelaku Menarik Jilbab dan Menyentuh Bagian Sensitif Korban. (ilustrasi: pixabay)
Perundungan Siswi SMA di Langkat, 3 Pelaku Menarik Jilbab dan Menyentuh Bagian Sensitif Korban. (ilustrasi: pixabay)
Perundungan Siswi SMA di Langkat, 3 Pelaku Menarik Jilbab dan Menyentuh Bagian Sensitif Korban

Langkat – Beredar video aksi tidak terpuji dan kejadian pilu yang didalami oleh seorang siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara karena menjadi korban perundungan oleh beberapa siswi lainnya pada hari Jumat (13/10/2023).

Peristiwa perundungan itu terjadi di dalam kelas dan viral di media sosial. Korban saat itu tampak sedang duduk di kursinya, sementara para pelaku mengelilingi korban. Aksi para siswi itu direkam oleh salah seorang yang berada di depan korban.

Dari video yang beredar, korban dan para pelaku menggunakan seragam pramuka. Pelaku melakukan aksi perundungan berkali-kali dengan menarik jilbab korban dan memegang tubuh korban.

Bacaan Lainnya

Namun korban tidak melawan dan berupaya untuk memperbaiki jilbabnya namun, pelaku selalu menariknya lagi.

Setiap kali korban memperbaiki jilbabnya, saat itu juga pelaku langsung menarik jilbab korban hingga bagian rambutnya terlihat. Mereka melakukannya sambil mengejek korban.

Korban tampak tidak merespons perlakuan para pelaku. Dia hanya diam sambil terus berupaya memperbaiki hijabnya.

Tak hanya itu, dalam video berdurasi 33 detik itu terlihat beberapa kali para pelaku memegangi tubuh korban. Bahkan, mereka juga diduga sempat memegangi bagian payudara korban.

Sementara itu Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan membenarkan peristiwa itu terjadi di SMAN 1 Stabat, dan terjadi pada Jumat (13/10/2023).

Basir menyebut korban memiliki keterbatasan, sehingga di umurnya saat ini berusia 22 tahun, korban masih duduk di bangku kelas 3 SMA.

“Usianya sudah 22 tahun, ada lah kita bilang keterlambatan. Mereka bercanda terlalu berlebihan,” ujarnya seperti dilansir kedu.suaramerdeka.com.

Ketiga siswi yang melakukan perundungan itu juga telah dipanggil pihak sekolah dan membuat pernyataan permohonan maaf. Bahkan orang tua dari ketiga pelaku juga telah mendatangi rumah korban untuk meminta maaf.

“Hari Sabtu, begitu dapat informasi sekolah langsung memanggil anak yang bersangkutan. Jadi, sudah minta maaf siswa yang tiga itu, itu langkah pertama. Langkah kedua, tadi malam sudah datang orang tua yang tiga itu ke rumah orang tua yang di-bully. Orang tuanya juga sudah minta maaf,” kata Basir.

Basir menyebut pihak sekolah juga akan bertemu dengan orang tua pelaku dan korban yang direncanakan digelar di SMAN 1 Stabat.

Dia berharap pertemuan itu bisa memberikan pelajaran serta pemahaman kepada para pelaku untuk tidak melakukan aksi serupa.

Selain ketiga pelaku, diharapkan pertemuan ini memberi pelajaran kepada murid yang lain bahwa perundungan adalah tindakan yang sangat tidak dibenarkan baik di luar maupun di area sekolah.

Pos terkait

Comment