Puluhan Pelajar Jakarta Utara Gali Cerita dari Anak-anak Binaan Lapas
Jakarta – Jurnalis Jakarta Utara bersama 28 pelajar SMA/SMK se-Jakarta Utara yang merupakan peserta JJU Mengajar menyambangi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta alias lapas anak di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2024) lalu.
Dalam kunjungan ini diisi pemaparan terkait fasilitas di dalam LPKA serta peninjauan langsung ke kamar-kamar yang dihuni puluhan anak binaan.
Menurut Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Jakarta Akhmad Sobirin, kunjungan ini merupakan bagian dari praktik lapangan pelatihan jurnalistik JJU Mengajar 2023.
“Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta juga menurunkan empat personel dari penyuluh hukum dan perancang peraturan perundang-undangan untuk mendampingi peserta JJU Mengajar,” kata Sobirin saat dikonfirmasi di Jakarta Utara, Senin (6/1/2024).
Para peserta JJU Mengajar mengikuti tur dan eksplorasi ruang-ruang kegiatan anak binaan LPKA Jakarta.
Mereka juga diberikan kesempatan mewawancarai petugas maupun anak binaan di kamar hunian mereka masing-masing.
Sejumlah anak-anak yang sebelumnya termasuk anak berhadapan hukum dan kini dibina di lapas tersebut juga sempat menunjukkan keterampilan mereka.
Mereka menunjukkan keterampilan mulai dari desain grafis, penyablonan, keterampilan di bidang komputer, hingga bercocok tanam.
Selain itu, Sobirin mengatakan, pada 2024 akan kembali melanjutkan kegiatan-kegiatan pendidikan formal dan pendidikan informal terhadap anak binaan LPKA Kelas II Jakarta.
Dalam Pendidikan formal yang diberikan kepada anak binaan berupa kerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) terkait dengan kegiatan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, Paket B dan Paket C setara dengan tingkat SD, SMP, SMA di luar lapas.
Sedangkan pendidikan informal yang diberikan kepada anak binaan berupa kegiatan budidaya perikanan dan pertanian, sablon, menjahit, pembuatan roti dan kegiatan lain-lain.
“Saya tekankan kepada seluruh jajaran bahwa kami di sini adalah menjadi orang tua ataupun wali mereka di sini. Kami berupaya untuk bisa memberikan pembinaan keterampilan kepada anak-anak di dalam ini,” kata Sobirin.
Nabila Herliana, peserta JJU Mengajar dari SMAN 111 Jakarta mengungkapkan, kesempatan mengunjungi lapas anak adalah suatu pengalaman pertama yang cukup berharga.
Ia menilai fasilitas-fasilitas yang ada di dalam LPKA Jakarta sudah memadai untuk pembinaan anak-anak binaan.
“Untuk fasilitas di sana tuh lengkap banget menurut aku, karena di sana ada ruang komputer sampai perpustakaan,” ucapnya.
Dirinya juga menganggap interaksinya dengan para anak binaan menjadi suatu pembelajaran terkait proses hukum terhadap anak.
“Anak-anak di sana tuh juga mereka bersih-bersih, awalnya di pikiran aku kalo anak-anak binaan tuh pasti nggak bakal keurus gitu,” katanya.
“Mereka juga nggak pantang menyerah untuk tetap berkarya walau mereka sedang dalam proses binaan,” tutup dia.
(Wahyuni Adina Putri)
Comment