Penjelasan Ahli soal Penyebab Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023

Penjelasan Ahli soal Penyebab Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023. (foto: merdeka.com)
Penjelasan Ahli soal Penyebab Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023. (foto: merdeka.com)
Penjelasan Ahli soal Penyebab Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023

Jakarta – Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput Jakarta Internasional Stadium (JIS). Dia mengatakan masalah rumput JIS tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.

“Rumput jenisnya jabonika cuman ditanam di karpet sintetis. ini masalahnya,” kata Qamal ditemui usai meninjau JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7/23).

Qamal menjelaskan, karpet sintetis sebagai media tanam terpantau dangkal, sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.

Bacaan Lainnya

“Medianya dangkal, jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari nggak cukup,” jelas Qamal.

Qamal yang merupakan ahli agronomi ini menyampaikan, bahwa rumput jenis ini normalnya butuh waktu 8 jam penuh disinari matahari. Sedangkan, di JIS semisal di area selatan lapangan hanya mendapat cahaya matahari sekitar 6 jam sehari.

“Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00 WIB, ini yang masalah,” ujar Qamal.

Qamal menyebut, jenis rumput di JIS ini sama dengan yang dipakai di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung Jawa Barat dan Stadion Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.

Oleh sebab itu, Qamal menyarankan agar pemerintah mengganti rumput JIS dengan memindahkan rumput hidup yang sudah jadi dari lapangan golf sebagai solusi cepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17.

“Solusi kita sudah usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari golf. Yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan,” terangnya.

“Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan, soding,” sambung dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljoyo meninjau Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakut, Selasa (4/7/23).

Dalam kunjungan tersebut, Basuki mengatakan bahwa rumput dan akses keluar penonton akan diperbaiki. Anggaran yang digunakan berasal dari pemerintah pusat, pemprov DKI, dan swasta.

“Tadi sudah saya sampaikan, (sumber anggarannya) keroyokan. (Total angkanya) belum saya hitung,” kata Basuki kepada wartawan di JIS.

Basuki merinci, seluruh rumput di dalam stadion JIS akan diganti. Anggaran untuk rumput baru tersebut adalah Rp6 miliar yang akan ditanggung Kementerian PUPR.

(Winda Nelfira / Merdeka.com)

 

Pos terkait

Comment