Sejumlah Emak-Emak dan Warga Desa Tanjung Rejo Probolinggo Hadang Truk Tambang

Sejumlah Emak-Emak dan Warga Desa Tanjung Rejo Probolinggo Hadang Truk Tambang
Sejumlah Emak-Emak dan Warga Desa Tanjung Rejo Probolinggo Hadang Truk Tambang

Probolinggo – Tidak terima alan desanya rusak dan buat polusi udara, membuat sejumlah emak-emak di Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Probolinggo. Senin (17/1/22).

Dengan menempatkan tempat tidur bambu di tengah jalan, emak-emak tidak memperbolehkan satupun truk tambang yang memuat pasir batu melintas.

Bahkan sempat terjadi adu argumentasi antara warga dengan kepolisian yang datang ke tempat demo, warga menyayangkan truk tambang yang setiap hari melintas membuat polusi udara dan membikin jalan desanya rusak.

Bacaan Lainnya

Selain itu, pembayaran kompensasi ke warga terdampak dari pengusaha tambang kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu per bulan, sudah 4 bulan ini nunggak tidak diterima oleh warga.

Tidak hanya itu, sopir truk tambang selalu ugal-ugalan saat melintas di jalan desa, apalagi banyak anak kecil yang melintas.

menurut Halimah (55) dan Saijah (45), warga Desa Tanjung Rejo, sejumlah emak – emak dan warga Desa Tanjung Rejo, protes hadang truk tambang ini, karena perusak jalan desa dan debu berterbangan yang membuat polusi udara, ditambah truk tambang melintas dengan kecepatan tinggi membahayakan keselamatan warga.

“Protes warga ini, akibat banyak truk tambang membuat jalan desanya rusak parah, dan meminta perbaikan ke pihak tambang, serta truk tambang saat melintas dihimbau pelan – pelan karena membahayakan keselamatan jiwa warga dan membuat debu berterbangan” ujar Halima, saat dikonfirmasi Wartawan Eportal.id Rudi Purnomo.

“Warga minta ke pihak penambang yang akan memberikan konpensasi ke warga sebesar Rp 50.000 perbulan segera dibayarkan karena sudah nunggak 4 bulan dan truk jangan ngebut saat melintas di jalan desanya kerena berbahaya bagi keselamatan warga dan anakanak saat jalan dan pulang dari sekolah” tegas Saijah, saat dikonfirmasi dilokasi.

Sayangnya, saat wartawan hendak konfirmasi ke salah satu koordinator tambang, serta anggota polsek termasuk Kapolsek Tongas yang saat itu ada dilokasi tambang justru meninggalkan lokasi tambang, saat awak media ke salah satu lokasi penambangan Sirtu.

Sejumlah wartawan mendapat perlakuan tidak terpuji oleh orang kepercayaan tambang, yang mengancam akan membacok wartawan jika ngotot masuk ke area tambang.

Seperti diketahui, kerusakan akibat lalu lalang truk tambang yang sudah mengantongi izin dari Gubernur Jawa Timur ini, membuat jalan desa sejauh 4 kilometer rusak berat, hingga kini belum ada perbaikan.

Pos terkait

Comment