Semarak Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H

Semarak Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H

Banyumas – Sebanyak 500 peserta dari anak-anak, dewasa serta orang tua, mengikuti pawai obor sambil menggemakan takbir dan lagu-lagu rohani, untuk menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H yang jatuh pada hari Rabu (19/7/2023).

Ratusan peserta dari berbagai mushola di desa Ciberung kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah antusias mengikuti pawai obor keliling jalan desa.

Selain pawai obor, anak-anak begitu piawai bermain atraksi abid-abidan. Salah satu peserta bernama Devan mengaku tanpa ada persiapan, namun berkat pengalamannya itu, bocah yang duduk di bangku SMP ini begitu lincah bermain abid.

“Saya ikut bermain abid-abidan tanpa ada persiapan hanya karena pernah ikut bermain. Tidak takut, kuncinya fokus konsentrasi dan percaya diri. Kegiatan ini memperingati tahun baru Islam”, kata Devan pemain Abid.

Tak hanya itu, mereka juga piawai bermain semburan api serta sepak bola api yang dipertontonkan kepada ratusan warga. Sementara barisan lain memainkan alat musik tradisional rebana untuk menyemarakkan acara ini.

Dengan lantunan khas nuansa Islam, musik rebana ikut menambah suasana kian semarak. Suasana semakin ramai karena para orang tua yang juga mahir bermain rebana ikut berpawai.

Meski sempat vakum selama 3 tahun, namun antusiasme warga dalam keikut sertaan hingga menonton pawai terlihat cukup tinggi.

“Kegiatan ini menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H. Semangat warga begitu antusias karena selama 3 tahun vakum karena wabah covid-19. Semoga warga Ciberung khususnya dan umumnya Indonesia diberi keselamatan, jauhkan mara bahaya”, kata Slamet panitia pawai obor 1 Muharram 1445 H.

Para peserta dilepas panitia untuk berkeliling pawai obor di sepanjang jalan desa, menempuh perjalanan sekitar 2 kilo meter. Meski tidak diperlombakan, namun pawai obor ini terlihat meriah karena antusiasme peserta.

Di akhir acara digelar doa bersama dipimpin tokoh agama setempat, dilanjutkan makan nasi takir yang dimakan di jalan desa. (Kus)