Terompet Tahun Baru dari Janur Kelapa dan Barang Bekas Karya Siswa SDN 2 Binangun
Banyumas – Memanfaatkan janur dan kertas tidak terpakai, guru di Banyumas Jawa Tengah mengajarkan anak didiknya membuat terompet tahun baru pada Jumat (15/12/2023).
Kegiatan ini dalam upaya meningkatkan pengetahuan anak, agar hemat dan tidak boros. Terompet yang telah jadi dengan beragam ukuran kemudian dibunyikan bersama-sama.
Ratusan pelajar SDN 2 Binangun kecamatan Banyumas kabupaten Banyumas Jawa Tengah sibuk menyambut tahun baru 2024. Bertempat di teras sekolah setempat, para siswa-siswi ini diajarkan membuat terompet tahun baru 2024 berbahan dasar janur dan kertas tidak terpakai.
“Pergantian tahun 2023-2024 kami dari SDN 2 Binangun mengajarkan anak didiknya untuk hemat dan tidak boros dalam memanfaatkan momen tahun baru. Kami menghemat dengan membuat terompet tradisional dari bahan limbah dan janur namun dapat memeriahkan pergantian tahun. Mereka senang dan gembira”, kata Yani Susilowati Kepala Sekolah SDN 2 Binangun.
Kegiatan ini dalam upaya meningkatkan pengetahuan anak, untuk memanfaatkan bahan yang ada dan bahan bekas agar menjadi nilai guna.
Barang bekas sering kali dijumpai di tempat sampah karena dianggap sudah tidak bisa dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna, dibuat terompet guna menyambut tahun baru 2024.
Kegiatan tersebut melibatkan guru dan karyawan serta ratusan siswa kelas 4, kelas 5 dan 6.
Selain untuk mengisi waktu luang, keterlibatan siswa membuat terompet tradisional juga menghemat biaya dan tidak boros untuk membeli terompet yang harganya mahal.
“Saya buat terompet untuk dibunyikan bahannya dari kertas bekas dan janur. Saya senang sekali karena kalau beli terompet di luar sangat mahal”, kata Tiara Aprilia siswa kelas 5 SDN Binangun.
“Saya buat terompet dari janur, kalau buat yang kecil bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Tapi kalu yang besar bisa butuh waktu lama dan butuh janur lebih banyak. Jika ukuran besar saya kerjakan bersama teman-teman. Saya senang sekali”, kata Razya Arif siswa kelas 6 SDN Binangun.
Ratusan siswa begitu antusias membuat terompet tradisional dengan serius dan teliti, menarik dan kelihatan lebih inovatif. siswa diberi kebebasan membuat terompet janur dan kertas bekas dengan imajinasi dan kreativitasnya dengan bimbingan para guru, dan hasilnya sesuai yang diharapkan.
Para siswa mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. meski kali pertama membuat terompet tradisional dari janur dan kertas bekas, bagi mereka ini menjadi pelajaran baru di luar sekolah.
Proses pembuatan terompet tergolong mudah, dibutuhkan sedotan es dan batang daun pepaya yang dipotong dengan ukuran 5 centi meter. potongan tersebut dililitkan janur atau kertas bekas agar menghasilakan suara yang diharapkan.
Untuk menghasilkan suara yang diinginkan satu terompet dibutuhkan 15 sampai 20 bahkan lebih daun kelapa muda yang dililitkan.
Dengan ketekunan dan ketelatenan, para siswa bisa menyelesaikan terompet dengan hasil yang memuaskan dan bisa dibunyikan bersama-sama.
Untuk merayakan masuknya tahun baru 2024, para siswa tanpa harus membeli terompet dengan harga mahal, melainkan dari hasil karya sendiri. (Kus)
Comment