Wisata Alam Bukit Watu Kumpul, Dulu Primadona Kini Mangkrak
Banyumas – Wisata alam Bukit Watu Kumpul di Banyumas Jawa Tengah tak lagi dioperasikan, semua fasilitas dan wahana permainan yang ada di kawasan itu mangkrak tak terawat.
Berbagai wahana permainan dan fasilitas yang sebelumnya dibangun kini kondisinya memprihatinkan seperti taman bermain anak, prosotan, ayunan, serta fasilitas lain seperti ruko, mushola, toilet umum dan puluhan gazebo serta wahana permainan lainnya yang sudah dibangun di kawasan wisata alam bukit watu kumpul, di desa Petahunan kecamatan Pekuncen kabupaten Banyumas, Jawa Tengah rusak tak terawat.
Bahkan beberapa wahana permainan anak tersebut rusak dan hancur termasuk gazebo ambruk serta rumah kreasi nyaris ambruk. Parahnya lagi insfrastruktur jalan mulai pintu gerbang sampai kawasan wisata rusak, aspal mengelupas dan berlubang.
Kepala desa Petahunan Rohmat mengatakan, sebelumnya objek wisata alam bukit watu kumpul menjadi destinasi dan andalan desa Petahunan, setelah curug Nangga yang pengelolaanya di bawah lembaga masyarakat desa hutan (lmdh) dengan perhutani.
Wisata ini termasuk paling diminati wisatawan, yang bukan hanya dari kabupaten Banyumas namun banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah.
Rusaknya fasilitas berdampak kunjungan wisatawan selama libur lebaran 2024 turun hingga nol persen.
Sementara landasan pacu take off paralayang maupun gantole dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan rumput ilalang. Tak heran lokasi itu sudah tidak lagi diminati para pecinta olah raga para layang dan wisatawan lain, yang datang menikmati panorama alam bukit nan hijau dan udara sejuk.
Pemerintah desa berharap pemerintah bisa mengambil langkah untuk kembali mengaktifkan objek wisata alam bukit watu kumpul, sehingga bisa kembali meningkatkan perekonomian dan membuka peluang usaha masyarakat. Banyak masyarakat yang mendapatkan penghasilan tambahan dari objek wisata ini, ada yang jualan ada juga yang menyiapkan lahan parkir.
“Wisata alam bukit watu kumpul menjadi destinasi desa kami Petahuan namun pada libur lebaran tahun ini kunjungan wisatawan nol persen. Dampak tidak beroperasinya wisata alam bukit watu kumpul masyarakat kami banyak kehilangan mata pencaharian yang jadi pekerja wisata pedagang tukang parkir serta lainnya. Pemdes berharap ada campur tangan dari pemerintah agar wahana ini berioperasi termasuk sarana dan fasilitas wahana serta insfrastruktur diperbaiki akan menunjang perekonomian masyarakat”, kata Rohmat kepala desa Petahuan.
Salah seorang warga mengaku objek wisata alam bukit watu kumpul ini merupakan wisata alam yang menjadi andalan warga, namun saat ini kondisinya memperihatinkan dan semua fasilitas rusak tak terawat.
“Wisata bukit watu kumpul sebelumnya bagus, pemandangan dan wisatanya sangat bagus namun sekarang justru tidak terawat, apalagi saya termasuk orang yang suka berwisata alam. Lokasi paralayang juga sudah tidak aktif serta sarana wahana semua sudah rusak tak tetawat”, kata Bambang warga setempat.
Terbengkalainya objek wisata alam bukit watu kumpul karena terbentur aturan sehingga tidak bisa dikembangkan. Pasalnya keberadaan objek wisata itu berada dalam kawasan hutan lindung. (Kus)
Comment