Sumelang Community Purwokerto Gelar Workshop Wujudkan Sekolah Menyenangkan

Sumelang Community Purwokerto Gelar Workshop Wujudkan Sekolah Menyenangkan
Purwokerto – Pada Sabtu 15 Febuari 2025, Sumelang Community menggelar Workshop Dewantara Uplift usung tema “Mental Sejahtera, Guru Berdaya” bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan bagi guru dan siswa.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 480 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK di Kabupaten Banyumas, dan didukung oleh Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto, H Djoko Susanto SH.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono memberikan dukungan penuh kepada para guru. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar materi pelajaran tidak terasa membosankan dan dapat menginspirasi siswa.
“Kami mendukung gerakan ini karena guru memiliki peran besar dalam menciptakan sekolah yang nyaman dan bisa menjadi idola bagi siswa, setelah orang tua mereka,” ujarnya.
Setelah sesi workshop, peserta akan dibagi dalam kelompok kecil untuk mendalami dan menguatkan materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Melalui kelompok studi ini, diharapkan guru dapat saling mendukung dan meningkatkan kualitas pengajaran di masing-masing sekolah.
Sri Maryani, Koordinator Kegiatan menjelaskan, bahwa workshop ini merupakan kelanjutan dari gerakan “Turun Sekolah” yang sebelumnya dilakukan.
“Kami ingin menyadarkan bahwa fenomena bullying masih ada di sekolah-sekolah, dan kita perlu mengantisipasi bersama. Melalui tema ‘Mental Sejahtera, Guru Berdaya’, kami ingin menciptakan kebahagiaan di sekolah, baik untuk guru, siswa, maupun seluruh warga sekolah,” kata Sri.
Workshop ini menghadirkan Founder dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Rizal, yang didampingi oleh Novi, salah satu pendiri Sekolah Menyenangkan terbesar di Yogyakarta. Mereka berbagi pengalaman dan cara untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung mental sejahtera bagi semua pihak.
Selain itu, komunitas GSM Kabupaten Banyumas juga mengajak para guru untuk terus berinovasi dan berbagi energi positif setelah acara ini berakhir.
“Kami akan melanjutkan dengan kegiatan online, seperti ‘Ngobras’ (Ngobrol Asik Komunitas), untuk terus menjaga semangat dan memperkuat kolaborasi antar guru,” tambah Sri.
Gerakan ini juga menanggapi beberapa temuan di lapangan, seperti ejekan antar siswa dan perilaku bullying, yang masih sering terjadi di beberapa sekolah. Dalam hal ini, GSM berharap guru dapat menjadi aktor utama dalam mengurangi bahkan menghilangkan kasus-kasus tersebut melalui pendekatan yang lebih manusiawi dan mendukung perkembangan mental anak.
Dengan kegiatan ini, Sumelang Community berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan sekolah yang ramah, bersahabat, dan bersemangat bagi seluruh pihak, menciptakan generasi penerus yang lebih baik dan penuh inspirasi.

Comment