Kepolisian Polres Metro Jakarta Utara menggelar simulasi pengamanan Pilkada Jakarta pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Dalam Simulasi pengamanan Pilkada Jakarta tersebut bertajuk Apel Gelar Pasukan Ops Kepolisian Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Jaya – 2024.
Simulasi yang digelar di wilayah Pademangan disekenariokan, sekelompok orang membuat onar di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dalam Kericuhan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu pun mampu dihalau oleh petugas kepolisian dan TNI yang bertugas di tempat pencoblosan.
Selain itu, kericuhan pun melebar hingga ke kantor KPU Kota Jakarta Utara.
Terlihat disana ratusan orang yang tak puas dengan hasil Pilkada menyerbu kantor KPU Jakarta Utara.
Ratusan massa pun sudah melakukan penyerangan ke kantor KPU Kota Jakarta Utara dengan melemparkan batu, kayu, dan membakar ban.
Kepolisian dari Polsek Tanjung Priok yang berjaga pun kewalahan saat melakukan pengamanan.
Melihat massa yang tidak terkendi, Akhirnya Polsek Tanjung Priok meminta bantuan personel ke Polres Metro Jakarta Utara. Diterjunkanlah pasukan huru-hara (PHH) untuk membubarkan massa.
Sementat itu, PHH pun kewalahan mengamankan ratusan massa yang tak puas dengan hasil Pilkada.
Lemparan batu, dan sabetan kayu terus menerus diarahkan ke PHH. Akhirnya, Polres Metro Jakarta Utara pun meminta bantuan pada Brimob untuk membubarkan massa.
Korps Brimob pun menerjunkan water cannon dan pasukan pengurai massa (raimas). Massa pun sempat dipukul mundur dengan semprotan water cannon.
Akihrnya, ratusan massa yang tak gentar dengan terus melakukan penyerangan. Dengan terpaksa, pihak kepolisian pun mengerahkan Brimob bermotor dan menembakan gas air mata.
Lalu ratusan massa pendemo pun kalang kabut menghindari tembakan gas air mata. Akhirnya aksi anarkis massa pun berhasil diredam.
Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2024, yang digelar di kawasan Pademangan tersebut, Polres Metro Jakarta Utara memerjunkan personel gabungan dari TNI, Dishub, dan Gulkarmat.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, komsep pengamanan Pilkada ini tak jauh beda dengan Pemilu 2024.
“Sebetulnya tidak jauh beda dengan konsep pengamanan pada waktu Pilpres, Pemilu Legislatif,” kata Gidion di lokasi simulasi.
Dalam simulasi pengamanan Pilkada ini menerjunkan sekitar 750 personel gabungan.kata Kapolres.
“Pengaman juga menyesuaikan kurang lebih ya sekitar 750 (personel) lah,” tutup.
(Wahyuni adina putri)
Comment