Lampu Hias Kaligrafi Buatan 2 Pemuda di Kota Probolinggo Laris Manis

Lampu Hias Kaligrafi Buatan 2 Pemuda di Kota Probolinggo Laris Manis
Lampu Hias Kaligrafi Buatan 2 Pemuda di Kota Probolinggo Laris Manis
Lampu Hias Kaligrafi Buatan 2 Pemuda di Kota Probolinggo Laris Manis

Probolinggo – Menjelang Hari Raya Idul Adha, membuat usaha indah nan unik yang digelut Erwin Andi Prastika, banjir pesanan. Meski usaha berbekal bahan utama berupa pipa paralon itu, tapi jumlah pesanannya meningkat drastis hingga berkali-kali lipat.

Warga Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur itu, mampu menyulap pipa paralon bekas yang biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap di sumur menjadi lampu hias kaligrafi bernilai seni tinggi hingga banyak peminatnya.

Erwin Andi Prastika mengatakan, menjelang hari raya idul adha, pesanan kaligrafi pipa paralon itu naik hingga dua kali lipat dari biasanya. Dari pipa tersebut, dirinya mematok harga relatif murah, hanya berkisar dari Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu rupiah, tergantung ukurannya.

Bacaan Lainnya

“Dari segala macam bentuk, sesuai pesanan atau keinginan customer tetap kami layani. Tentunya untuk harga berbeda, kalau lebih rumit dan punya ukuran lebih besar ya bisa sampai Rp 1 juta,” kata Erwin saat ditemui di teras rumahnya, Jum’at (23/6/2023).

Erwin mengaku, untuk cara pembuatan kaligrafi lampu dari pipa paralon ini, langkah awal pipa bekas yang diperolehnya dipotong-potong terlebih dahulu sesuai ukuran pesanan, kemudian dibuatkan mal dari kertas, lalu diukir lafadz-lafadz dari pemesan.

“Bisa lafadz Allah, bisa Muhammad dan bahkan kalau ukuran besar itu bisa ayat-ayat suci pendek, sesuai apa yang dipesan. Biasanya akan makin mahal kalau lampunya lebih banyak lagi,” ungkap Erwin.

Meski sudah 7 tahun menggeluti usaha kaligrafi pipa paralon bekas itu, lanjut Erwin, tapi tetap saja banyak kesulitan. Terlebih lagi, jika sampai tidak fokus, maka pipa akan rusak dan harus membuatnya lagi dari awal.

“Paling mudah untuk pengerjaannya itu cuma 1 jam, tapi kalau pesanannya rumit bisa satu hari. Belajarnya sih otodidak, tapi alhamdulilah sejauh ini pemesanannya ada yang dari Makassar, Papua sampai ke luar negeri juga ada,” tandas mantan tukang bor sumur itu.

Sementara salah seorang pembeli kaligrafi pipa paralon lampu, Tri Setyo Anggodo mengatakan, jika dirinya mengetahui adanya seni kaligrafi unik ini dari media sosialnya.

“Kok bagus juga dilihat-lihat kalau dipasang di dalam kamar, jadinya langsung datang ke tempat pembuatannya langsung. Tidak banyak, cuma pesan 200 seni kaligrafi saja,” tutur pria 1 anak ini tersenyum. (Risty)

 

Pos terkait

Comment