Buta Permanen, Pria di Purbalingga Diduga Menjadi Korban Malpraktik

Buta Permanen, Pria di Purbalingga Diduga Menjadi Korban Malpraktik

Purbalingga – Seorang pria di kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mengalami kebutaan permanen kedua matanya, kanan dan kiri. Diduga pria ini menjadi korban malpraktik oleh oknum dokter rumah sakit setelah menjalani operasi cabut gigi.

Keluarga berharap ada keadilan setelah tim dari klinik hukum Peradi SAI Purwokerto mendatangi rumahnya pada Kamis (15/08/2024).

Adalah Agus Iswono (39) mengalami kebutaan permanen pada kedua matanya. Warga jalan Willing RT 2 RW 2 kelurahan Donan, Cilacap Tengah kehilangan penglihatannya usai cabut gigi yang dilakukan oknum dokter di salah satu Rumah Sakit milik pemerintah di kota Semarang.

Bacaan Lainnya

Agus Iswono saat ditemui di rumahnya mengaku, pada tahun 2023 melakukan pemeriksaan di RS Hermina Pandanaran Semarang. Setelah pemeriksaan di rumah sakit tersebut, 3 hari kemudian Agus dirujuk ke RS Karyadi Semarang untuk menjalani tindakan operasi amandel.

Sebelumnya dilakukan penggecekan kesehatan hingga T media menyatakan normal hingga tindakan pencabutan gigi. Namun pasca itu mengalami kebutaan.

“Ya pada bulan Juni 2023 lalu saya melakukan pemeriksaan di RS Hermina Semarang. 3 hari kemudian saya dirujuk ke RS Pemerintah untuk menjalani tindakan operasi amandel hingga tindakan cabut gigi”, katanya.

Pasca operasi, pria 39 tahun yang bekerja di toko ritel di Semarang justru mengalami kebutaan kedua matanya. Tak hanya alami kebutaan, bapak satu anak ini kehilangan pekerjaan dan berharap oknum dokter rumah sakit bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.

Untuk menyambung hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak semata wayangnya bernama Dafa yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar, istri korban, Ilin Maulina nekat bekerja serabutan serta berjualan makanan ringan.

Agus bersama istrinya serta Dafa anak semata wayangnya saat ini menumpang di rumah orang tua di desa Kalimanah kecamatan Kalimanah kabupaten Purbalingga.

“Saya berharap suami saya bisa sembuh seperti sedia kala. Saya sekarang kerja serabutan dan jualan makanan kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan. Saya sedih sekali karena suami menjadi tulang punggung keluarga sekarang buta. apalagi anak masih kecil dan masih butuh biaya banyak.” terang Ilin kepada awak media sambil menangis.

Sementara Djoko Susanto dari klinik hukum DPC Peradi SAI Purwokerto mendatangi rumah Agus Iswono yang saat menumpang bersama orang tuanya di Purbalingga. Pihaknya akan upayakan untuk meminta pertanggungjawaban kepada rumah sakit untuk mengembalikan seperti sediakala kondisi kesehatan kliennya.

“Tim dari Klinik Hukum Dpc Peradi SAI  Purwokertosetelah sambangi Rumah Agus di Purbalingga pihaknya akan kaji lebih dalam apakah ini sudah standar operasional apa belum. Selanjutnya saya akan klarifikasi ke Menteri Kesehatan, dirjen pelayanan medik serta pimpinan RS dengan tembusan gubernur Jateng karena ini RS kelas 1 provinsi sehingga kasus yang tengah ditangani bisa terang benderang.” pungkas Djoko Ketua Klinik Hukum DPC Peradi SAI Purwokerto. (Kus)

 

 

Pos terkait

Comment