Magrib Mengaji, Alumni Mangkoso Sampaikan Pesan AG. Ali Yafie di Soppeng

Magrib Mengaji, Alumni Mangkoso Sampaikan Pesan AG. Ali Yafie di Soppeng
Magrib Mengaji, Alumni Mangkoso Sampaikan Pesan AG. Ali Yafie di Soppeng

Magrib Mengaji, Alumni Mangkoso Sampaikan Pesan AG. Ali Yafie di Soppeng

Soppeng – Terlaksana kegiatan Magrib Mengaji yang dirangkaikan dengan peringatan Isra Mi’raj di Mesjid Jami Syuhada, Tanalle, Desa Watu Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Selasa (14/3/2023) malam.

Hadir dalam kegiatan Magrib Mengaji Kepala KUA Marioriwawo Muh. Darwis, S.Ag.,M.Ag, Pembawa Hikmah Isra Mi’raj Dr. H. Andi Muhammad Akmal, S.Ag., M.H.I., dosen UIN Alauddin Makassar yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Barru.

Bacaan Lainnya

Selain itu, hadir pula Kepala Desa Watu Rusdi, S.Pd, Ketua LP2A (Lembaga Pendidikan Pengamalan Agama) ustadz Herdianto, Imam Desa ustadz Abdur Rahman Mustafa, S.Ag yang juga menjabat sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah DDI Langkemme bersama istrinya Hernawati, S.Pd. I, yang keduanya merupakan alumni Pondok Pesantren DDI Mangkoso.

Para Penghulu, Penyuluh Agama, Majelis Taklim, Anggota Tassbeeh (Tim Armada Safari Shalat Berjamaah) Marioriwawo serta Mahasiswa KKN UIN Alaudddin Makassar dan KKN Unipol Soppeng juga hadir dalam kegiatan Magrib Mengaji yang dirangkai dengan peringatan Isra Mi’raj ini.

Andi Akmal dalam uraian hikmahnya, menyampaikan pesan Anregurutta (red. Mahaguru dari Bugis) Prof. Ali Yafie, bahwa apabila ingin dimudahkan segala urusan maka perbanyak doa kepada Allah SWT dan ikhtiar di jalan-Nya.

Selain itu, Anregurutta juga menganjurkan kepada umat Islam untuk menjadikan wirid harian surah ke-94 dalam Al-Qur’an yaitu surah Al Insyirah (Alam Nasyrah).

Hal tersebut disampaikan dalam kaitan peristiwa yang melatari perjalanan Isra Mi’raj Rasulullah SAW., Bahwa Nabi Muhammad SAW., ditinggal wafat oleh pamannya yang bernama Abu Thalib dan istrinya Khadijah, serta peristiwa penolakan dakwah Rasulullah SAW di Thaif.

Di kota Thaif yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Mekkah ini, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak hanya mendapatkan penolakan tapi juga tindakan anarkis berupa pelemparan batu oleh warga Thaif.

Dari atas mimbar, Dr. Andi Akmal yang juga Sekretaris IKA STAI DDI Mangkoso menyampaikan tiga solusi penting atas duka yang dialami serta kemudahan dalam berbagai urusan.

“Solusi atas duka serta kemudahan dalam urusan yaitu mengutamakan shalat, perbanyak doa kepada Allah dan rutinkan baca Surah Alam Nasyrah”, urai Andi Akmal yang juga pernah menjabat sebagai Kepala KUA Marooriwawo periode 2015-2017.

Dalam kegiatan yang penuh khidmat ini, Dr. Andi Akmal juga menguraikan arti 5 kata dalam Aksara Lontara yang terdapat dalam lambang Kabupaten Soppeng.

“Kalau kita menilik lambang Daerah Soppeng, ada lima kata dalam aksara lontara, yang mengitarinya, berupa prinsip dan pegangan pemerintah dan warga Soppeng dalam bertindak yaitu Ade’, Waari’, Raapang, Bicaara dan Syara’”, kata Andi Akmal.

Ade adalah hukum tidak tertulis yang melekat pada budaya masyarakat. Waari’ atau Assitinajang bermakna setiap perbuatan ada batasnya. Raapang yaitu yurispudensi. Bicara adalah eksisnya Peradilan dan Pengadilan. Sedangkan Syara’ yaitu perhatikan dan jangan lupakan unsur agama dalam bertindak.

Nabi Muhammad SAW. dalam misi kerasulannya, tidak serta memberangus budaya yang melekat di masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

“Budaya yang baik dan ada maslahatnya, tetap dilanjutkan, sedangkan tradisi yang menyimpang, ada mafsadatnya, diluruskan. Syara’ atau agama Islam berfungsi sebagai filter atau penyaring”, urai Andi Akmal Dosen UIN Alauddin Makassar, dalam uraian Hikmah Isra’ Mi’rajnya.

Dalam tausiah Magrib Mengaji dan Isra Mi’raj ini Kepala Desa Watu, Rusdi, S.Pd mengajak jamaah untuk sama-sama menyambut Hari Jadi Kabupaten Soppeng yang ke-762.

“Mari kita sambut Hari Jadi Soppeng ke 762 yaitu pada Kamis (23/3/2023) dengan bersama menjaga kebersihan, keamananan dan kebersamaan. Kita meriahkan dengan menaikkan umbul umbul, kata Rusdi dalam sambutannya.

Sementara Kepala KUA mengingatkan kepada jamaah bahwa Magrib Mengaji dapat dimaknai kegiatan mengkaji Al Qur’an dan maknanya. Salah satu kegiatan KUA dan LP2A Marioriwawo jelang dan di bulan suci Ramadhan adalah kegiatan bersih Masjid, dan Safari Khataman Al Qur’an, serta distribusi Donasi Ramadhan.

“Mari tetap menjaga kebersamaan dan silaturrahim jelang Ramadhan”, kata Pak KUA dalam sambutannya.

(Red/ Andi Akmal)

 

Magrib Mengaji, Alumni Mangkoso Sampaikan Pesan AG. Ali Yafie di Soppeng

 

Pos terkait

Comment