Sejarah TNI AL di Makassar

Sejarah TNI AL di Makassar. (foto: Google)
Sejarah TNI AL di Makassar. (foto: Google)
Sejarah TNI AL di Makassar

Secara fisik unsur TNI AL di Makassar[2] telah terbentuk sejak Tahun 1950 dan seiring dengan berjalannya waktu, maka nama organisasi, jumlah personel, fasilitas dan kemampuannya berubah menyesuaikan perkembangan organisasi TNI Angkatan Laut pada masanya. KKAL Makassar (1950-1952). Meletusnya Peristiwa Andi Azis dan Pemberontakan Republik Maluku Selatan pada Tahun 1950, keamanan diwilayah Indonesia bagian Timur terganggu. Setelah pemberontakan tersebut berhasil ditumpas, pemimpin ALRI saat itu memandang perlu membentuk unsur ALRI dalam rangka memulihkan keamanan wilayah maritim Indonesia bagian Timur, maka dibentuklah Kedinasan Kota Angkatan Laut Makassar yang disingkat KKAL Makassar berdasarkan Surat Perintah Kasal Nomor: G.1/6/9 tanggal 1 Juli 1950 dengan tugas pokok:

  • Mengurus kepentingan ALRI didaerah ini, bekerja sama dengan instansi sipil maupun militer.
  • Memberi bantuan logistik kapal-kapal armada yang berlabuh di pelabuhan Makassar dan yang beroperasi di wilayah Indonesia bagian Timur.

Untuk pertama kalinya, Komandan KKAL dijabat oleh Kapten Laut Soekoyo dengan kegiatan masih sangat terbatas karena kurangnya personel dan fasilitas. Tempat penampungan anggotanya adalah bangunan Bara-Baraya (sempat menjadi Fakultas Ekonomi Unhas, saat ini menjadi Gedung Serbaguna Unhas di Jl. Sunu).

Komalko M.M (1952-1953). Berdasarkan Skep Kasal Nomor: 17/I/3 tanggal 29 Maret 1952, KKAL Makassar berubah sebutannya menjadi Komando Angkatan Laut Kota Makassar-Malino (Komalko M.M.) dengan tugas utama:

  • Mengurus kepentingan Mako dalam bidang personel, material dan fasilitas yang ada di kota Makassar dan Malino.
  • Memberi dukungan logistik kapal-kapal Armada yang beroperasi diperairan Indonesia bagian Timur dan Tengah di pelabuhan Makassar.

Jabatan Komandan kembali dipercayakan kepada Kapten Laut Soekoyo dan dalam rangka mengamankan kota Makassar diikutsertakan anggota KKO AL untuk membantu patroli Komando Militer Kota Makassar dengan Komandan Peleton yang pertama adalah Letnan Koesnaniwoto.

KDMM (1953-1960). Berdasarkan Skep Kasal Nomor: A.17/I/9 tanggal 25 September 1953, Komalko M.M. berubah nama menjadi Komando Daerah Maritim Makassar (KDMM). Tanggal 2 Oktober 1953, Mayor Laut R.E. Martadinata atas nama KSAL melantik Mayor Laut A.F. Langkay menjadi Komandan KDMM. Tugas pokok KDMM adalah:

  • Mengawasi daerah laut serta memelihara ketertiban dan keamanan diperairan Kalimantan Selatan mulai dari Sungai Sampit Kalimantan Timur sampai Kalimantan Inggris dan perairan Pulau Sulawesi.
  • Membina administrasi dan ketertiban anggota Angkatan Laut yang berkedudukan diwilayah KDMM.
  • Memegang Komando Operasi atas Satuan Angkatan Laut yang berkedudukan dibawahnya.

Pada periode ini, KDMM berkembang dengan pesat, baik jumlah personel, material dan fasilitas dengan melaksanakan pembangunan-pembangunan:

  • Pembangunan Kompleks Maciniayu.
  • Pembangunan Kompleks Layang dan Markas KDMM.
  • Pembangunan Stasion Angkatan Laut Manado dan Stasion Angkatan Laut Makassar sebagai hasil penukaran dengan Ksatrian Angkatan Laut Malino.
  • Pembangunan Stasion Angkatan Laut Banjarmasin pada tanggal 20 Juli 1960.

Comment