Tidak Terima Ditodong Pistol Dikira DPO Pelaku Kejahatan, 3 Wartawan Lapor Propam Polres Probolinggo

eportal.di, Probolinggo – Salah sasaran dikira DPO buronan pelaku kejahatan, tiga wartawan media lokal di Kabupaten Probolinggo, dihadang petugas kepolisian tim khusus dan ditodong pistol di jalanan, tepatnya di Desa Jati Urip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Minggu (14/6/2020) kemarin.

Ketiga wartawan itu adalah, Fahrul Mozza (44) warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Septiyan Dwi Cahyo Efendi (26) Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Suyono (36) Desa Tanjungsari, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Pengakuan ketiga korban, informasi saat kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, ketiga wartawan tengah perjalanan pulang liputan dari daerah Kecamatan Tiris mengendarai mobil sedan hitam. Sesampainya di Desa Jatiurip, mereka tiba-tiba langsung dihadang oleh segerombolan orang tak dikenal yang ternyata petugas kepolisian timsus pemburu pelaku kejahatan.

Bacaan Lainnya

Kendaraan mereka dipepet dari segala arah, hingga mereka tak bisa bergerak. Salah satu dari orang tak dikenal itu, menutup jalan di depan mereka dan langsung menodongkan pistolnya ke arah Septiyan. Sementara rekannya yang lain memegangi para wartawan yang berada di dalam mobil.

“Kepala saya dicekik, tangan kiri saya diplintir ke belakang, saya langsung dipegang dan disuruh keluar. Dengan mengeluarkan kata-kata borgol, saat ditanya salah saya apa, dan ada apa ini, mereka tidak mendengarkan omongan saya,” jelas Fahrul saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Mereka baru dilepas saat korban, Fahrul mengatakan bawah dirinya adalah wartawan, dan menunjukkan kartu persnya. Akan tetapi gerombolan itu terus saja bergerak menodongkan pistolnya.

Tidak terima atas perlakuan ini, para wartawan itu akan melaporkan kasus salah sasaran dan perlakuan kasar pihak kepolisian, ke Propam Polres Probolinggo untuk diproses sesuai prosedur hukum dari korp baju coklat.

“Sudah saya bilang saya wartawan, baru sadar petugas kepolisian, meminta maaf, saya tidak terima dengan perlakuan para polisi tersebut, dan akan melaporkan ke pihak Propam untuk diproses hukum yang berlaku di institusi kepolisian”, tegas Fahrul.

Karena kemarin hari Minggu, Akhirnya ketiga wartawan yang ditodong pistol melanjutkan laporan dan akan diperiksa petugas Propam Polres Probolinggo, untuk kasus yang dialami mereka.

Terpisah AKBP Ferdy Irawan, Kapolres Probolinggo, mengatakan dari pengakuan anggotanya, betul salah sasaran, tidak ditodong kepalanya hanya dari luar mobil, dan karena salah sasaran oleh anggotanya dilepas.

“Betul salah sasaran dikira buronan yang dicari, menurut pengakuan anggotanya, tidak menodong kepala 3 wartawan dengan pistol, hanya menodongkan dari kejauhan di luar mobil, namun hari ini saya panggil semuanya, untuk klarifikasi kebenaran, namun jika korban tidak terima dengan perlakuan anggotanya, silahkan lapor ke Propam, biar diperiksa, agar jelas kebenarannya”, ujar Ferdy saat dihubungi Ponselnya. Senin (15/6/2020).

Pihak korban berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali, oknum main todong layaknya koboi ini, agar menjalankan tugas sesuai SOP yang berlaku.

Tidak Terima Ditodong Pistol Dikira DPO Pelaku Kejahatan, 3 Wartawan Lapor Propam Polres Probolinggo
Tidak Terima Ditodong Pistol Dikira DPO Pelaku Kejahatan, 3 Wartawan Lapor Propam Polres Probolinggo

Pos terkait

Comment