Pagar Pembatas Tempat Wisata Hutan Mangrove di PIK Roboh, Diduga Karena Baliho Grace Natalie
Jakarta – Pembatas Pagar Kawasan Ekowisata Mangrove di wilayah PIK, Penjaringan, Jakarta Utara roboh gara-gara dipasangi alat peraga kampanye (APK) berupa baliho calon legislatif.
Pagar yang membatasi area hutan mangrove dengan trotoar ini roboh akibat tak kuat menahan beban dari banyaknya baliho besar yang diikatkan ke besi-besinya.
Bagian pagar pembatas hutan mangrove yang roboh khususnya yang dipasangi baliho caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.
Sebanyak ada 10 baliho bergambar Grace Natalie dengan slogan “Ikut Jokowi, Pilih PSI” yang berjejer diikatkan pada pagar besi tersebut.
Selain itu,Tiga di antaranya ikut roboh bersama pagar besi hingga bagian mukanya menyentuh trotoar.
Adapun bagian pagar yang roboh panjangnya mencapai sekitar 10 meter.
Di lokasi yang sama, terpantau juga baliho dan spanduk-spanduk caleg lainnya yang diikatkan di pagar besi.
Selain itu, Baliho kecil bergambar caleg Partai Perindo Ci Mehong Tjioe Nofia yang dipasang dengan cara dipaku pada pohon-pohon di sepanjang trotoar hutan mangrove.
Menurut Salah seorang pengendara motor yang sedang melintas, Hasnawi, pemasangan APK di pagar pembatas hutan mangrove merusak estetika kawasan itu.
Hasnawi juga menyayangkan bahwa baliho sampai merusak pagar hutan mangrove.
Terlihat kurang bagus lah kalau menurut saya, harusnya kalau spanduk bisa dipasang di tempatnya sendiri lah, jadi kumuh dan jelek kelihatannya kota Jakarta,” ucap Hasnawi di lokasi, Selasa (23/1/2024).
Seharusnya Kalau bisa dipasang di tempat yang sesuai peruntukannya. Ini kan jadi pada rusak pagar-pagarnya,” sambungnya lagi.
Sementara itu, petugas Kawasan Ekowisata Mangrove PIK, Hanim mengatakan pemasangan baliho-baliho di pagar kawasan tersebut tidak berizin.
Pagar di lokasi akhirnya roboh karena tak kuat menahan beban dari banyaknya baliho yang diikatkan.
Ini karena ada pemasangan spanduk aja sih, ukurannya lumayan besar, jadi nggak kuat menopang pagarnya, kena angin juga,” kata Hanim.
Harapannya sih ada pengertiannya ya untuk membenahi lagi atau menservisnya, kira-kira yang roboh 10 meter lah, sepanjang hutan mangrove ini,” ucapnya.
Kemudian Hanim berharap pihak-pihak yang memasang baliho secara sembarangan di pagar hutan mangrove bisa bertanggungjawab atas kerusakan yang mereka perbuat.
Ya kalo pendapat kita sih oke lah nggak mengganggu jalan atau merusak pagar boleh-boleh aja, ini kan nggak enak dipandang, jadi merusak. Ya harapan kita sih diperbaiki, cuman belum ada link-nya mau bilang ke siapa,” tutupnya.
(Wahyuni adina putri)
Comment