Probolinggo – Polres Probolinggo, segera membentuk tim khusus atas maraknya teror pembakaran mobil dan pelemparan bondet atau bom ikan oleh orang tak dikenal yang terjadi sepanjang tahun 2021-2022 lalu di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Tim khusus (Timsus) dibentuk oleh unit Satreskrim Polres Probolinggo, menyusul desakan dari aktivis saat menggelar audiensi di kantor DPRD Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (31/1/2023) kemarin.
“Betul, kami sudah menyiapkan tim khusus (Timsus) untuk fokus dalam pengungkapan kasus teror pembakaran mobil dan pelemparan bondet yang terjadi di wilayah hukum Polres Probolinggo,” ungkap Kasat Reskrim Polres Probolinggo, Iptu Achmad Doni, kepada awak media, Kamis (2/2/2023).
Timsus sengaja dibentuk untuk mempermudah dan melokalisir ungkap kasus kejahatan tersembunyi tersebut. Selama ini, pihak kepolisian telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus tersebut.
Dalam mengungkap sejumlah kasus teror ini, AKP Doni, memang terbilang lamban, karena pihaknya mengalami kendala kurangnya saksi dan informasi yang didapatkan. Alhasil, pengembangan penyelidikan pun jalan di tempat.
“Ada beberapa kendala, salah satunya karena minimnya saksi dan informasi. Kami mohon untuk pihak korban maupun masyarakat yang mempunyai informasi agar segera menginformasikan kepada kami secara langsung, agar segera terungkap siapa pelakunya, dan motifnya apa,” jelas Iptu Doni.
Berdasarkan catatan dari para aktivis Kabupaten Probolinggo menyebutkan, ada sejumlah kasus teror pembakaran mobil dan pelemparan bondet, di antaranya terdapat enam peristiwa bondet, salah satunya yakni pelemparan bondet ke rumah Busar, warga Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran, dan rumah Suhermanto dengan alamat yang sama.
Kemudian pelemparan bondet ke rumah Sinari, warga Desa Roto, Kecamatan Krucil. Pelemparan bondet ke rumah Samo warga Desa Wedusan, Kecamatan Tiris.
Pelemparan bondet ke rumah Kepala Desa Kecik, Kecamatan Besuk. Pelemparan bondet di Kelurahan Kandang Jati, Kecamatan Kraksaan.
Sementara untuk kasus pembakaran mobil, terdapat tiga kejadian, yaitu pembakaran mobil milik warga Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, bernama Misto, pada Minggu 16 Mei 2021.
Pembakaran mobil pribadi milik Ketua LSM Pro CW bernama Fatholla, pada Selasa, 5 Juli 2022. Kemudian pembakaran mobil menimpa Ketua LSM Laskar Advokasi Siliwangi bernama Syaiful Bahri, pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Terbaru, pembakaran mobil Daihatsu Terios oleh orang tak dikenal itu terjadi di Desa Kedung Sumur, Kecamatan Pakuniran, milik Saman (41) seorang pemborong bangunan. Insiden itu terjadi pada Rabu (4/1/23) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.
Salah korban pembakaran mobil Saiful Bahri, yang merupakan Ketua Laskar Advokasi Sliliwangi mengungkapkan, bahwa dirinya mendesak Polres Probolinggo segera ungkap kasus teror bondet dan pembakaran mobil yang marak terjadi di Kabupaten Probolinggo.
“Kami mendesak Polres Probolinggo segera mengusut dan menangkap pelaku teror bondet dan pembakaran mobil,” kata Saiful.
Menurut Saiful, teror bondet dan pembakaran mobil yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, merupakan kasus yang paling tepat bagi kepolisian untuk membuktikan kemampuan dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah.
Keberhasilan menangkap pelaku teror akan membuat masyarakat Probolinggo merasa lebih aman, nyaman dan merasa diayomi. Di sisi lain menurutnya, masyarakat Probolinggo juga akan yakin bahwa Polisi benar-benar tidak berkompromi dengan aksi kejahatan dan premanisme. (Risty)
Comment