Gaji Guru Ditahan Kepsek, Guru SMP Negeri 15 Medan Mengaku Diintimidasi
Medan – Sebuah video berdurasi 1,9 menit yang menunjukkan sejumlah guru SMP Negeri 15 Medan mengeluh karena diduga diintimidasi oleh kepala sekolah viral di media sosial.
Tampak delapan guru tersebut tengah menangis pilu di dalam ruangan guru sambil memegang amplop berwarna putih. Mereka duduk tersebar dalam ruangan tersebut.
Para guru SMP Negeri 15 Medan, Sumatera Utara ini juga mengaku diintimidasi hingga gaji mereka ditahan oleh Kepala Sekolah, Tiurmaida Situmeang.
Dalam video tersebut seorang guru menceritakan jika mereka mendapat surat panggilan, namun menurutnya panggilan tersebut tidak mendasar. Namun ia tidak merinci isi surat tersebut.
“Andaikata kami dipanggil pak kabid (Dinas Pendidikan), kenapa kami dipanggil pak kabid ? gaji kami ditahan sampai hari ini, kami belum gajian, tanpa alasan yang jelas, dibilang birokrasi, padahal tidak itu, karena 8 orang kami dipanggil,” katanya.
Curhatan sejumlah guru tersebut beredar di media sosial TikTok setelah diunggah oleh akun TikTok @vahmie_sakhi, yang memperlihatkan beberapa guru meluapkan kekesalannya sembari menangis di dalam ruangan kelas.
Salah satu guru tersebut mengatakan bahwa mendapat surat pemanggilan dari kepala sekolah tanpa alasan yang tidak jelas.
“Pak kami dari guru SMP 15 seperti ini lah kami ditekan, diteror kami secara mental, surat panggilan 1 panggilan 2 tidak, sewajarnya seperti ini, surat panggilan 1 tidak berdasar, surat panggilan 2 pun tidak berdasar surat panggilan 3 juga surat tidak berdasar,” ujar guru dalam video sambil menangis.
Dalam video itu juga guru itu mengatakan, selama puluhan tahun mereka mengajar pengabdiannya dianggap tidak pernah ada. Padahal mereka sudah mengajar di SMP Negeri 15 Medan bersama 10 kepala sekolah sebelumnya.
“Mengabdi kami di sini, puluhan tahun gak pernah seperti ini. 10 kepala sekolah telah dihadapi tidak seperti ini,” terangnya.
Seorang guru bernama Cony Jeany Francis menuturkan Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Medan, Tiurmauda Situmeang, melakukan penahanan gaji karena sentimen pribadi.
“Kalau sejauh ini yang saya tahu dia karena sentimen pribadi. Ibu itu tidak suka dibongkar keburukannya. Dia mencari cara lagi bagaimana menekan saya. Dibuat lah itu menahan gaji,” kata Cony kepada wartawan, Sabtu, (16/9/2023) seperti dilansir DetikSumut.
Cony juga menuturkan Tiurmaida kerap melakukan perbuatan perploncoan terhadap guru di depan murid dan orang tua murid. Bahkan Tiurmaida pernah memanggil pengawas dari dinas pendidikan secara tiba-tiba untuk mempermalukan para guru.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 15 Medan, Suhartini, pun menyebutkan memang ada keterlambatan gaji. Seluruh guru di SMPN 15 Medan tertahan gajinya karena Tiurmaida tak mau menandatangani persetujuan gaji.
Kemudian Suhartini pun mengaku terkait intimidasi tersebut benar adanya. Dirinya sendiri pun bahkan menyaksikan intimidasi tersebut. Bahkan Suhartini mempersilakan bertanya kepada guru yang diintimidasi.
Kasus yang terjadi di SMP Negeri 15 Medan yang mengintimidasi dan gaji guru ditahan Kepala Sekolah ini pun mendapat beragam komentar dari warganet. Umumnya mereka menyayangkan sikap kepala sekolah tersebut.
Sejumlah guru SMP Negeri 15 Medan mengeluh karena diduga diintimidasi dan gajinya ditahan oleh kepala sekolah. Mereka sudah puluhan tahun mengajar di sekolah tersebut. pic.twitter.com/CP3NjyeR0I
— eportal.id (@eportal_id) September 18, 2023
Comment