2 Pekan Lebih Ditutup, Kunjungan Bromo Dibuka Lagi Mulai Esok
Probolinggo – Sudah lebih 2 pekan lamanya atau hampir 20 hari, lantaran insiden kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), akhirnya Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali membuka kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo dari 4 wilayah.
Kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo kembali dibuka mulai pada Selasa (19/9/2023) sekitar pukul 00.01 Wib. Pembukaan ini juga sudah diumumkan melalui website dan akun Sosial Media resmi BB TNBTS, hanya saja untuk saat ini pembelian tiket masuk hanya tersedia secara online saja.
Pembukaan 4 pintu dari Kabupaten Probolinggo, Malang, Lumajang dan Pasuruan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE), Nomor : PG.10/T.8/BIDTEK/KSA/ 9/2023 tentang Pembukaan Kembali Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk pengunjung.
“Sehubung berhasil dipadamkan kebakaran, untuk kunjungan dari 4 wilayah dibuka dimulai Selasa besok. Pembelian karcis juga hanya bisa dilakukan secara online, tidak diberlakukan secara offline di seluruh pintu masuk kecuali sistem booking online bermasalah,” kata Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardani, Senin (18/9/2023).
Oleh karena itu, menurut Septi, bagi pengunjung yang sebelumnya sudah melakukan pembelian tiket melalui booking online dipersilahkan melakukan ree schedule karena adanya penutupan kunjungan wisawatan demi kelancaran proses pemadaman dan keamanan para pengunjung.
“Terhitung penutupan Bromo dilakukan sejak tanggal 6 September 2023 kemarin, kalau untuk penutupan total dari 4 pintu masuk dilakukan pada tanggal 10 September 2023. Pembukaan kembali, karena sudah tidak ada asap atau api baru,” tutur Septi saat dikonfirmasi.
Kembali dibukanya kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo, Septi berharap ada rasa saling menjaga antar wisawatan sehingga tidak kembali terjadi insiden yang sama-sama tidak diinginkan. Terlebih, kata dia, saat ini masih dalam masa waspada kebakaran.
“Pengunjung atau pelaku jasa wisata bisa saling menjaga dan mentaati aturan, seperti tidak bawa kembang api, petasan, flare, tidak membuat api unggun hingga perapian lainnya. Untuk mencegah adanya karhutla juga demi kenyamanan bersama, keamanan dan keselamatan,” pungkasnya. (Risty)
Comment