Duel Maut Remaja Saat Dini Hari, 1 Tewas Terkena Sabetan Celurit 

Duel Maut Remaja, 1 Tewas Terkena Sabetan Celurit 
Duel Maut Remaja, 1 Tewas Terkena Sabetan Celurit 
Duel Maut Remaja Saat Dini Hari, 1 Tewas Terkena Sabetan Celurit

Banyumas – Satu orang remaja di Banyumas Jawa Tengah meninggal dunia setelah melakukan perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit atau sabit.

Duel satu lawan satu itu pun menurut polisi disaksikan oleh teman-teman kedua belah pihak dari jarak sekitar 10 meter.

Duel yang dilakukan keduanya berada di jalan Desa Kedondong, kecamatan Sokaraja pada Jumat (14/7/2023) dini hari, salah satu pelaku yang akhirnya menjadi korban dan kalah mengalami luka sabetan benda tajam.

Bacaan Lainnya

Akibat luka yang dialaminya, nyawa korban tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya.

Mendapat laporan adanya peristiwa tersebut, jajaran kepolisian Polsek Sokaraja unit Resmob Satreskrim Polresta Banyumas dan Tim INAFIS Polresta Banyumas bergerak cepat.

Polisi mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta mencari barang bukti yang dimungkinkan digunakan dalam duel tersebut.

Tak sampai 12 jam, petugas kepolisian berhasil mengamankan pelaku yang berinisial V yang setelah duel tersebut berusaha bersembunyi di salah satu tempat di wilayah Purwokerto.

“Di wilayah Sokaraja tepatnya di jalan Kedondong atau Desa Kedondong ini telah terjadi perkelahian satu lawan satu, dimana korban inisial K, mengalami hilang nyawa atau meninggal dengan senjata tajam. Pelaku atau tersangka inisial V, satu desa semuanya kelahiran 2008, alias masih 15 tahun semuanya. Untuk ini kami akan mendalami menyelidiki dan sekaligus mengamankan. Sesuai petunjuk pimpinan karena masih di bawah umur apakah tindakan ini ke PPA dan seterusnya kami masih minta petunjuk. Sebabnya karena sesama teman kecil, minta pertemuan untuk saling menguji, namanya anak kecil pengen saling gelut atau berkelahi. Tidak ada latar belakang, semantara belum nanti kita dalami”, kata Kapolsek Sokaraja AKP Sutrisno.

Polisi juga telah memintai keterangan sejumlah saksi dari peristiwa tersebut, namun mayoritas saksi adalah anak-anak yang masih di bawah umur.

Menurut polisi, dari pemeriksaan sementara tidak ada motif lain dalam duel tersebut, hal itu karena murni kedua remaja itu ingin adu fisik untuk menentukan siapa yang lebih jagoan. (Kus)

 

 

Pos terkait

Comment