Sukhoi Su-35 Bertemu Pesawat L410 Turbolet Polandia dan Mencoba Melumpuhkannya Melalui Turbulensi
Moskow – Website khusus dunia militer BulgarianMilitary.com telah mengetahui dari sumbernya bahwa insiden baru telah terjadi di Laut Hitam. Personel militer Rusia, Polandia, Rumania, dan Spanyol terlibat di dalamnya. Peristiwa itu terjadi Jumat (5/5/2023) ini.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun kehilangan peralatan dalam pertemuan tak akrab tersebut. Kementerian Pertahanan Rumania kemudian secara resmi mengkonfirmasi berita ini.
Pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-35 mencegat pesawat patroli perbatasan Polandia. Pesawat Polandia adalah model L410 Turbolet itu berada di wilayah udara internasional, 60 km dari wilayah udara Rumania, kata Kementerian Pertahanan Rumania. Pesawat itu adalah bagian dari misi rutin Frontex bersama.
Sebuah jet tempur Rusia Sukhoi Su-35 dari Angkatan Udara Rusia mendekati pesawat Polandia yang tidak dipersenjatai, lalu pilot Sukhoi Su-35 melakukan manuver berbahaya.
Akibatnya, Sukhoi Su-35 menghasilkan tingkat turbulensi yang tinggi. Awak Polandia mulai kehilangan kendali atas pesawat mereka yang menurun bawah dan kehilangan ketinggian.
Kecelakaan
Perlu dicatat bahwa jet tempur Sukhoi Su-35 melakukan beberapa manuver seperti itu, bukan hanya satu. Jelas bahwa salah satu tujuan pilot Rusia adalah mencegah Turbolet L410 menyelesaikan misinya.
Terlepas dari upaya tersebut, pada titik tertentu, pilot Polandia berhasil mengendalikan L410 Turbolet pada ketinggian tertentu.
Insiden itu terjadi pada Jumat (5/5/2023) sore atau 13:20 EST waktu setempat. 30 menit kemudian, pada pukul 13:50, pilot Polandia berhasil mendaratkan Turbolet L410 mereka di landasan pacu Mihail Koglunicanu di Rumania. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat peristiwa tersebut.
Seluruh insiden dipantau oleh kontrol lalu lintas udara militer dan Angkatan Udara Rumania. Melihat tindakan berbahaya dari pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-35, pilot Rumania dan Spanyol (ada pilot Eurofighter Spanyol yang berlokasi di Rumania) dikirim ke landasan dengan siaga tempur penuh.
Rumania pada saat itu telah mempersiapkan empat petarung untuk diterbangkan – dua Rumania dan dua Spanyol.
Pusat Operasi Udara Gabungan NATO di Torrejon segera diberitahu. Namun, pesawat tempur tidak tinggal landas melainkan tetap berada di landasan.
Alasannya kerangka waktu yaitu momen ketika pilot Polandia berhasil mengendalikan pesawatnya bertepatan dengan momen ketika keempat pesawat tempur siap lepas landas.
Setelah awak Polandia mendapatkan kembali kendali atas pesawat, pilot memberi tahu rekan mereka di Rumania bahwa mereka memegang kendali dan kembali ke pangkalan. Untuk alasan ini, para pesawat NATO tetap berada di landasan, tetapi dalam keadaan siaga.
Insiden Serupa
Pada pertengahan Maret, jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia mencegat pesawat pengintai Angkatan Udara AS di dekat wilayah udara Krimea.
Pesawat tempur Rusia tidak menyebabkan turbulensi tetapi membuang bahan bakar ke drone. Ini menyebabkan kerusakan pada baling-balingnya dan operator terpaksa dengan sengaja menenggelamkan MQ-9 mereka ke perairan Laut Hitam.
Menurut laporan di media Rusia, Rusia berhasil mengambil drone MQ-9 yang tenggelam dari dasar laut dan telah diserahkan kepada ahli Rusia untuk dipelajari.
Insiden ini menyebabkan Washington meninjau ulang dan mengubah misinya di Laut Hitam. Sejak itu, platform tempur, baik pengintaian atau serangan, dilaporkan tidak terbang terlalu dekat dengan wilayah udara Krimea.
Insiden serupa juga terjadi dengan drone Bayraktar TB2 Turki, tetapi drone tersebut selamat.
Insiden dengan pesawat Polandia membuktikan pernyataan para ahli bahwa Rusia mulai memasuki bentrokan langsung di Laut Hitam dengan jauh lebih tegas dan bahkan berisiko.
Rusia menyadari kemampuan intelijen pesawat asing yang berputar-putar di atas Laut Hitam, Pasukan Dirgantara Rusia bertekad untuk mencegah transmisi intelijen ke Ukraina.
Operasi Frontex
Kementerian Pertahanan Rumania mengeluarkan pernyataan terkait insiden 5 Mei itu. “Tindakan Sukhoi Su-35 Rusia berisiko, tidak dapat diterima, dan agresif,” kata siaran pers tersebut. Otoritas Rumania ingat bahwa Turbolet L410 Polandia tidak dipersenjatai.
Frontex saat ini sedang melakukan Operasi “Operasi Multiguna Maritim (MMO) Laut Hitam Barat 2023” yang menggunakan Rumania sebagai pangkalan.
Pesawat Polandia adalah bagian dari operasi ini yang diharapkan berakhir pada 17 Mei tahun ini. Operasi tersebut melibatkan pasukan militer Polandia, Spanyol, dan Swedia.
Comment