Diduga Kades Minta Foto Bugil Warga di Lombok Tengah, Didemo Ratusan Warga
Loteng – Kepala Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah berinisial SHS didemo ratusan warganya lantaran diduga melakukan tindak asusila kepada warganya.
SHS diduga melecehkan warganya dengan cara meminta foto bugil kepada seorang warganya melalui aplikasi WhatsApp.
Demonstrasi warga itu berakhir ricuh lantaran kepala desa itu menolak mengikuti kemauan warga desa yang meminta agar SHS melakukan sumpah pocong terkait dugaan itu.
Sementara itu, koordinator aksi Apriadi Abdi Negara mengatakan korbannya adalah seorang wanita berinisial L (19) yang merupakan istri dari K (49) warga desa Ungga.
Diketahui, saat ini L tengah berada di Arab Saudi dan bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Sebelumnya, korban L (19) warga Desa Ungga memposting tangkapan layar percakapan di WhatsApp antara dirinya dengan kades SHS. Unggahan L di akun TikTok itu langsung viral dan menjadi perbincangan masyarakat.
Menurut korlap aksi, Apriadi Abdi Negara, peristiwa bermula ketika L yang sedang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi meminta bantuan SHS agar bisa pulang ke Indonesia.
L mengaku sudah tidak bekerja lagi dan diduga ditelantarkan oleh majikannya. L lalu menghubungi kepala desa Unggah untuk dibantu kepulangannya.
“Saat itulah Pak Kades ini diduga meminta foto payudara L,” ujar Apriadi kepada wartawan di Mataram Selasa (7/2/2023).
SHS kemudian diduga meminta foto bugil L. Lalu L mengunggah tangkapan layar percakapan di WhatsApp antara dia dengan SHS soal chat tersebut hingga videonya viral di media sosial.
Tak pelak, unggahan L tentang kades minta foto bugil warga di media sosial TikTok itu pun memicu amarah warga Desa Ungga.
Menurut Apriadi, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga mendesak agar kepala desa Unggah SHS mundur dari jabatannya.
Ia menyebut peristiwa itu dinilai mencoreng nama desa mereka dan sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala desa kepada warganya.
“Tapi dia menolak dan keluar dari kantornya begitu saja. Itulah yang membuat warga marah dan terjadi bentrokan dengan aparat,” paparnya.
Menanggapi hal itu, kepala desa Ungga SHS menyampaikan, mengacu pada hukum positif yang berlaku di Indonesia. SHS pun mempersilakan masyarakat yang merasa keberatan agar melakukan upaya hukum.
Dia mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dunia akhirat jika apa yang dituduhkan benar adanya. Namun SHS juga mengingatkan masyarakat tentang hak dia dalam melakukan upaya hukum.
“Saya juga akan melakukan upaya hukum untuk melakukan pengaduan terkait dengan tindak pidana ITE. Saya sampaikan dari awal apa yang dituduhkan tidak benar dan tidak pernah saya lakukan,” ucapnya seperti dikutip iNewsNTB.id.
Namun SHS enggan untuk menanggapi permintaan masyarakat untuk dilakukan sumpah pocong karena SHS menganggap segala persoalan harus diselesaikan dengan jalur hukum.
Selain itu, SHS mengaku bahwa nomor HP yang beredar sudah tidak lagi dia digunakan dengan alasan sebelumnya banyak digunakan oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan penipuan.
“Kita mengacu pada hukum positif dan tidak ada mengatur di Indonesia (Sumpah Pocong). Ini negara hukum. Jangan sampai
ini menjadi referensi bagi kita semua. Yang perlu saya tegaskan, saya tidak pernah melakukan. Kaitan apakah nomor saya di-hack maka nanti yang menentukan aparat agar kita jangan berasumsi tapi saya sekarang tidak pakai nomor itu,” kata SHS.
Hingga saat ini, situasi di Kantor Desa Ungga berangsur normal. Aparat kepolisian berjaga-jaga untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan.
Apriadi mengatakan, pihaknya akan terus mendesak Kades Ungga untuk mundur dari jabatannya.
Berikut ini video diduga kades minta foto bugil warga di Lombok Tengah, didemo ratusan warga :
Comment