Menggapai Berkah Makan Sahur

Ilustrasi Menggapai Berkah Makan Sahur. (foto: istimewa)
Ilustrasi Menggapai Berkah Makan Sahur. (foto: istimewa)
Menggapai Berkah Makan Sahur

Jakarta – Kata sahur dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf sin-ha-ra. Kata suhur bermakna “menyantap makanan sahur”, sedangkan kata sahur bermakna “makanan dan minuman yang disantap ketika sahur”.

Dengan begitu, kata sahur dapat bermakna makanan yang disantap (nominal), dapat juga bermakna sebagai pekerjaan (verbal).

Kata “sahur” telah mengindonesia yang dalam KBBI sebagai “kata kerja” yang bermakna “makan pada dini hari bagi orang yang akan menjalankan ibadah puasa”.

Bacaan Lainnya

Sesuai makna kata sahar, waktunya adalah akhir waktu malam dan (sebelum) awal terbitnya fajar.

“Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur” 

Makan sahur merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan menjadi bagian dari syiar Islam. Jika puasa ada di semua agama, maka bersahur menjadi salah satu pembedanya. Ia khas dalam syariat puasa Islam.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur” (Inna fashl ma bayna shiyamina wa shiyami ahlil kitab aklatu sahr) (HR. Muslim dari Sahabat ‘Amr ibn al-‘Ash).

Banyak riwayat shahih yang menjadi dasar hukum dari makan sahur ini, baik yang berbentuk perkataan (qauli) maupun perbuatan (fi’li).

Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk makan sahur sebelum masuk waktu menahan (imsak) ketika berpuasa.

Tidak dijelaskan secara pasti jenis makanan atau minuman yang disantap saat bersahur, tetapi yang sangat ditekankan adalah makanan dan minuman yang baik dan sehat yang lazimnya dikonsumsi sesuai keseharian kita.

Amaliah sahur ini ditegaskan mengandung berkah. Rasulullah SAW bersabda, “Bersahurlah, karena di dalamnya terdapat berkah” (tasahharu fa inna fi ssahuri barakah) (HR. al-Bukhari dan Muslim dari Sahabat Anas ibn Malik).

Dalam riwayat lain disebutkan “Hidangan sahur itu makanan yang diliputi berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya meski (bersahur) hanya seteguk air, karena Allah SWT dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang bersahur” (as-Sahurakluhu barakah, fa la tada’uhwalau an yajra’aahadukum jur’atan min ma’. Fa innallaha wa malaikatahu yushalluna ‘alalmutasahhirin) (HR. Ahmad dari Sahabat Abu Sa’id al-Khudri).

“Bersahurlah, karena di dalamnya terdapat berkah”

Berkah yang dimaksud bisa mencakup yang sifatnya materi dan maknawi. Secara materi bermakna menguatkan fisik orang yang berpuasa sepanjang hari hingga berbuka puasa dan secara maknawi mengandung kebaikan, yang bisa jadi tidak tergapai secara kasat mata.

Keutamaan sahur lainnya adalah dapat menjadi motivasi seseorang melakukan amalam ibadah lainnya seperti qiyamullail, zikir, membaca al-Qur’an, dan sebagainya.

Syahrullah Iskandar

(Pengasuh Pesantren DDI Baitussalam Depok)

Pos terkait

Comment