Penertiban Rumah Dinas PTPN 2 Berlangsung Ricuh, Warga dan Petugas Nyaris Baku Hantam
Medan – Kericuhan bermula saat petugas gabungan dari pihak keamanan PTPN 2 dan aparat kepolisian tiba di lokasi dengan membawa alat berat jenis ekskavator.
Warga yang mengaku sebagai penghuni rumah langsung melakukan perlawanan berontak dengan berusaha menghalangi alat berat.
Seorang warga yang berusaha menghadang laju alat berat langsung diamankan petugas kepolisian. Kericuhan kembali terjadi saat petugas berusaha masuk ke dalam rumah dinas milik PTPN 2 tersebut.
Aksi saling dorong antara petugas dengan warga penghuni rumah tak terelakkan hingga nyaris berujung baku hantam. Beruntung petugas kepolisian yang diturunkan ke lokasi untuk mengamankan penertiban berhasil mendinginkan suasana.
Sedangkan petugas keamanan PTPN 2 yang berusaha masuk ke dalam rumah terpaksa mendobrak pintu. Selanjutnya seluruh perabotan yang ada di dalam rumah langsung dikeluarkan oleh petugas.
Kuasa hukum PTPN II, Sastra, mengatakan sudah melakukan negosiasi kepada penghuni rumah, namun tidak ada titik temu dari kedua pihak.
Ada sebanyak 8 unit rumah yang diterbitkan karena lahan yang digunakan akan dibangun Deli Megapolitan.
“Bukan eksekusi ya, saya luruskan bahwa ini penertiban rumah dinas milik perusahaan PTPN II totalnya ada delapan rumah. Akan dibangun kota Deli Megapolitanm Kami lebih kurang sudah 1 tahun melakukan komunikasi tapi meraka tetap bertahan dengan permintaan terlalu tinggi yang tidak bisa kami penuhi”, kata Sastra kuasa hukum PTPN II.
Sastra mengaku dari 150 bangunan yang ditertibkan, sebanyak 130 unit telah menerima ganti rugi. (RE-70)
Comment