Petugas Kepolisian Masih Menunggu Hasil Puslabfor Mabes Polri Terkait Kasus Ledakan SPBB di Muara Baru

Petugas Kepolisian Masih Menunggu Hasil Puslabfor Mabes Polri Terkait Kasus Ledakan SPBB di Muara Baru

Jakarta – Petugas Kepolisian Polres Pelabuhan Tanjung Priok masih terus melakukan penyelidikan terhadap ledakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Mitra Utama 05 di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Angga Surya mengatakan, kebakaran tersebut menyebabkan seorang operator SPBB MU 05 berinisial S meninggal dunia usai dirawat selama delapan hari sejak kejadian 25 Mei 2023 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) karena luka bakar mencapai 43 persen tubuh.

“Selain itu terdapat empat orang anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban luka bakar ringan pada bagian kaki berinisial EI, W, dan D, hingga yang paling berat 30 persen tubuh berinisial R,” kata Angga di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/6).

Diketahui, saat ini korban R tengah dirawat intensif di RS Koja, di mana rekan-rekannya yang lain sudah beranjak pulih pada 25 Mei setelah menjalani perawatan luka ringan di Klinik Marlina Muara Baru.

Saat ini pihaknya juga masih menghentikan operasional usai kebakaran kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak jenis Solar pada 25 Mei lalu.

“Berhenti, jadi sampai hari ini tidak ada kegiatan dan garis polisi kami pun masih terpasang di lokasi,” kata Angga.

Angga menyebut, pihaknya sudah mengklarifikasi dua orang dari pihak perusahaan yang mengelola SPBB tersebut dari PT MUE. Kemudian tiga dari Anak Buah Kapal (ABK), dan dua dari pemangku kepentingan setempat.

Angga mengatakan hasil klarifikasi tersebut belum bisa dijadikan satu kesimpulan mengenai penyebab kebakaran di SPBB Muara Baru. Karena itu pihaknya perlu menunggu hasil saintifik berdasarkan pemeriksaan laboratorium forensik untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.

Namun berdasarkan informasi dari saksi-saksi yang sudah diperiksa pihak Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, diduga terjadinya ledakan pada lambung kapal setelah adanya gangguan dari pompa celup yang digunakan untuk memindahkan solar yang dibawa operator SPBB berinisial S.

“Tapi sekali lagi perlu kami sampaikan bahwa penyebab pasti terjadinya ledakan tersebut masih kami tunggu dari hasil pemeriksaan di pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri,” kata Angga.

(Wahyuni Adina Putri)

Comment