Gegara Ditolak Bangun Saluran Air, Warga Tutup Fasum di Kota Probolinggo

Gegara Ditolak Bangun Saluran Air, Warga Tutup Fasum di Kota Probolinggo
Gegara Ditolak Bangun Saluran Air, Warga Tutup Fasum di Kota Probolinggo
Gegara Ditolak Bangun Saluran Air, Warga Tutup Fasum di Kota Probolinggo

Probolinggo – Warga sebuah perumahan di Kota Probolinggo kompak menutup akses jalan sekitar. Hal tersebut merupakan buntut kekecewaan para warga, lantaran keinginannya yang ditolak, meski keinginan tersebut untuk kemaslahatan bersama, sehingga akses jalan ditutup dengan tembok.

Kekecewaan itu lantaran rencana warga di perumahan Gang Rajawali, RT/RW 02, Kelurahan Kademangan, Kota Probolinggo ditolak oleh warga lainnya yang bermukim di sebelah timur perumahan setempat. Sehingga Fasilitas Umum (Fasum) ditutup dengan dibangun tembok.

Edi Suyipno, warga perumahan mengatakan, jika mulanya warga berencana dan sepakat untuk membangun selokan. Hal itu, kata dia, lantaran sering terjadinya banjir di perumahan sekitar, sehingga harus ada selokan sebagai antisipasi datangnya banjir.

Bacaan Lainnya

“Warga hanya meminta adanya got atau selokan untuk air saja, awalnya pemilik tanah ini setuju, tapi tidak tahu pas berubah pikiran. Pemilihan selokan di sana juga sudah petunjuk dari Ketua RW dan konsultannya,” kata Edi, Senin (24/7/2023).

Alasan pembangunan selokan itu, menurut Edi, lantaran strategis, mengingat nanti air akan mengalir langsung ke sungai. Tapi hal tersebut malah mendapat penolakan sehingga membuat warga kecewa lalu memutuskan menutup akses jalan.

“Tiga sampai empat kali memang sudah diajak rundingan tapi tetap bersikukuh tidak mau. Tapi kalau selokan ditaruh di sebelah barat takut mampet dan bau, sedangkan kalau di sebelah timur itu sudah langsung ada sungai,” ungkap Edi saat ditemui di lokasi.

Sementara Nur Muhammad Amirud warga yang bermukim di sebelah timur tembok mengatakan, jika dirinya memiliki alasan atas penolakan pembangunan selokan tersebut. Selain faktor kesehatan, tanah lebih tinggi menjadi alasannya menolak saluran air.

“Karena saluran ini bukan untuk air hujan, tapi air dari kamar mandi, kalau air hujan ya monggo, tapi kalau air mandi siapa yang bertanggung jawab jika penyakit sudah ada di badan. Saya sendiri juga tidak pernah dihubungi kalau akan dibuat saluran ini,” kata Nur Muhammad.

Kalau pun nanti dibangun saluran air, menurut Nur Muhammad, seharusnya yang dibangun itu di sebelah barat, sebab ketika hujan genangan air adanya hanya di sebelah barat. Otomatis, bagian terendah atau terdekat dibangun saluran air.

“Sini (Sebelah timur) ini tinggi, kalau hujan pun di sini juga tidak ada genangan air. Seharusnya kan sebelah barat yang dibangun bukan disini,” pungkasnya. (Risty)

 

Pos terkait

Comment