Rakerwil MPM PWM Jateng Digelar Pameran Beras Diet Hingga Tepung Rendah Gluten

Rakerwil MPM PWM Jateng Digelar Pameran Beras Diet Hingga Tepung Rendah Gluten
Rakerwil MPM PWM Jateng Digelar Pameran Beras Diet Hingga Tepung Rendah Gluten
Rakerwil MPM PWM Jateng Digelar Pameran Beras Diet Hingga Tepung Rendah Gluten

Purwokerto – Puluhan produk dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Tengah dipamerkan pada acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MPM PWM Jawa Tengah, Sabtu (11/11/2023).

Pameran ini dilaksanakan di halaman Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang merupakan tempat penyelenggaran Rakerwil MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Ada beragam produk dampingan MPM se-Jateng yang dipamerkan. Semisal dari MPM PDM Demak membawa produk beras kaya mineral tanpa residu pestisida.

Bacaan Lainnya

Pada beras sehat asal Demak ini mereka memamerkan produk beras merah, beras cokelat, beras hitam dan beras melati.

Petani beras asal Demak yang juga ketua Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Jawa Tengah, Ir Hery Sugiartono mengatakan beras merah merupakan beras yang memiliki warna merah kecoklatan pada bagian kulit luar butir beras. Warna merah ini karena ada bran (lapisan pelindung) yang masih menempel. Lapisan pelindung ini mengandung serat vitamin dan mineral. Beras ini cocok bagi yang ingin diet namun masih ingin tetap merasakan beras dengan rasa pulen.

Sedangkan beras cokelat adalah beras dengan bran yang memiliki kandungan antocyanin yang tinggi yang memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan tekanan darah, jantung dan asam urat.

Sedangkan beras hitam adalah beras dengan embrio yang masih utuh sehingga memiliki kandungan serat tinggi dengan vitamin B6 lengkap, beras hitam ini berbeda dibandingkan beras ketan hitam.

“Semua beras ini dibudidayakan dengan baik mulai dari bibit hingga perawatan. Memakai obat-obatan pembasmi hama yang ramah lingkungan sehingga tidak meninggalkan residu pestisida,” kata dia.

Ada juga tepung mocaf hasil olahan dari singkong. Tepung ini merupakan produksi Rumah Mocaf Indonesia yang merupakan binaan MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pengelola Rumah Mocaf Indonesia, Akhmad Arwyn Imamur Rozi mengatakan tepung mocaf ini merupakan tepung pengganti tepung terigu.

Kelebihan dibanding tepung terigu adalah tepung mocaf ini rendah gluten. Tepung ini bagus untuk para penderita autis dan auto imun yang memang menghindari tepung kaya gluten seperti tepung terigu.

Bahan baku singkong untuk tepung mocaf ini dihimpun dari para petani singkong di wilayah Banjarnegara. Mengolah singkong menjadi tepung mocaf ini membuat nilai ekonomis singkong menjadi lebih tinggi.

Selain itu juga tepung ini dipakai untuk beragam produk olahan makanan rendah gluten. Seperti aneka kue kering, tepung ayam krispi, gula cair rendah kalori dan beragam produk lainnya.

Pameran Produk Eks Napiter

Pada pameran ini juga ada stan pameran yang diperuntukan untuk eks napi teroris (Napiter) yang sudah ikrar NKRI. Ada sebanyak 6 orang eks napiter ini yang tergabung dalam Yayasan Derap Bakti Pertiwi memamerkan hasil produk UMKM milik mereka.

Beberapa produk yang dipamerkan antara lain sirup jahe tanpa bahan pengawet kimiawi, abon, madu, kerajinan tas dan sejumlah produk UMKM buatan mereka.

Ketua Yayasan Derap Bakti Pertiwi, Adi Jihadi mengatakan keberadaan yayasan Derap Bakti Pertiwi bertujuan membantu pemerintah dalam melakukan deradikalisasi dan pencegahan pemahaman radikalisme di masyarakat. Mereka berfokus pada pembinaan dan pendampingan para mantan narapidana terorisme (napiter).

Selain itu yayasan ini juga juga membantu penyintas napiter ini melakukan pemberdayaan terutama di bidang ekonomi. Mereka mendorong produk UMKM dari para napiter ini untuk bisa memiliki standar yang ditetapkan pemerintah melalui BPOM.

“Ada beberapa produk UMKM dari penyintas napiter ini yang sudah dapat sertifikat dari BPOM, seperti sirup jahe maupun abon ini. Pengurusannya dibantu oleh Densus 88 AT maupun BNPT RI,” kata dia

Pada kesempatan itu ia mengucapkan terimakasih kepada MPM PWM Jawa Tengah yang memberikan ruang untuk mengikuti pameran produk di Rakerwil ini.

Dia juga berharap ada program pemberdayaan dari MPM PWM Jawa Tengah yang bisa dikerjasamakan dengan mereka. Setidaknya dari sisi pemberdayaan ekonomi.

“Selepas menjalani pemasyarakatan ini, banyak dari kami yang membutuhkan usaha untuk penghidupan keluarga. Diharapkan ada program pemberdayaan yang bisa dikerjasamakan dengan kami di yayasan ini,” kata dia.

Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr M Nurul Yamin mengatakan pendampingan kepada penyintas napiter ini juga sudah dilakukan oleh MPM PWM Lampung.

MPM PWM Jawa Tengah juga bisa melakukan pendampingan kepada penyintas napiter ini. Jika nantinya sudah terpola dari beberapa PWM program ini bisa disatukan di MPM PP Muhamamdiyah.

Ketua Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Ir Fatchur Rochman mengatakan pada kegiatan ekspo ini selain untuk memberikan ruang pameran bagi produk dampingan MPM PDM se Jateng juga ada stan yang disediakan untuk penyitas atau pelaku tindak pidana terorisme yang sudah menyatakan ikrar NKRI ini.

Ia mengatakan pada MPM PWM Jawa Tengah ini memiliki banyak kegiatan pemberdayaan. Nantinya akan ada kegiatan yang bisa digarap bersama penyintas tersebut, terutama dalam hal pendampingan ekonomi.

Selain produk di atas juga ada beragam produk lainnya yang dipamerkan di sini. Seperti puding kelapa, tanaman anggrek, bawang merah dan pala, olahan susu kambing, olahan pepaya dan teh pelangsing tubuh, olahan susu sapi dan beragam produk olahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan.

Dewan Pakar MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Rektor UMP, Assoc Prof. Dr. Jebul Suroso mengatakan UMP sebagai rumah persyarikatan selalu mendukung program Muhammadiyah. UMP terbuka untuk berbagai kegiatan muhammadiyah. Dan selalu bersiap memberikan sumbangsih fisik maupun pemikiran untuk kegiatan Muhammadiyah, termasuk MPM.

Pada kesempatan itu Rektor UMP juga mengatakan saat ini UMP juga sudah menyiapkan lahan unggulan dan laboratorium pertanian bagi pusat pendidikan latihan JATAM.

”Silahkan untuk dimanfaatkan dengan baik oleh MPM PDM Banyumas ataupun nantinya oleh MPM PWM,” kata Assoc Prof. Dr. Jebul Suroso.

Pada kesempatan itu Rektor UMP juga menyikapi tentang musibah di Gaza, Palestina dan dia berharap musibah itu bisa segera berakhir. Berbagai upaya masyarakat melakukan embargo terhadap produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel dilakukan. Namun demikian beberapa perusahaan tetap membukukan laba pada kuartal periode ini.

Ia berharap MPM PWM sebagai ujung tombak pemberdayaan harus bisa mandiri. Mereka bisa terus berinovasi memberdayakan masyarakat untuk menghasilkan produk berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. (Kus)

 

Pos terkait

Comment