Serangan Hama Wereng, Petani Gagal Panen dan Bakar Padi Beramai-Ramai
Banyumas – Ratusan hektar sawah di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terancam puso akibat serangan hama wereng coklat. Serangan hama tersebut dengan cepat mematikan tanaman padi hingga ke akar-akarnya. Petani yang kesal membabat tanaman padi lalu membakarnya.
Kondisi tanaman padi akibat serangan hama wereng coklat. Hewan tersebut menyerang daun, batang, akar hingga tanaman padi kering dan mati.
Kondisi ini terjadi di sejumlah wilayah seperti di kecamatan Ajibarang, Gumelar, Cilingok, Jatilawang dan kondisi terparah di kecamatan Pekuncen Banyumas Jawa Tengah.
Serangan hama wereng tersebut hampir merata begitu cepat. Upaya petani dengan cara penyemprotan bahan kimia secara massal berulang-ulang tetap saja gagal.
Hama tersebut menyerang tanaman padi masa panen kurang satu bulan. Kondisi itu membuat para petani merasa kewalahan dan pasrah.
Petani yang kesal membabat tanaman padi yang sudah mati lalu membakarnya beramai-ramai.
Hal itu dilakukan karena tanaman padi tersebut sudah tidak bisa diharapakan lagi alias gagal panen. Para petani berharap dinas terkait turun ke lokasi melakukan penanganan, agar bisa menanggulangi serangan hama wereng tersebut.
“Tanaman padi ini usia 70 hari siap panen, hama wereng coklat justru menyerang hingga gagal panen, tanaman saya babat. Saya mengalami kerugian besar untuk biaya operasionalnya. Saya berharap ada campur tangan dari pemerintah agar bisa mengatasi hama wereng”, kata Warno.
Sementara petani lain justru mempertahankan dengan cara penyemprotan pestisida ke tanaman padi yang terserang hama. Upaya ini untuk membunuh hama, dengan harapan tanaman padi masih bisa bertahan dan bisa dipanen.
“Tanaman padi saya sudah diserang hama wereng namun saya berusaha menyemprot agar hama wereng mati. Harapan saya tanaman padi bisa tumbuh dan bisa diharapkan panen nanti”, kata Siswandi petani setempat.
Petugas pengamat hama (popt) kecamatan Pekuncen Kusriyadi mengatakan, penyebab serangan hama wereng coklat diduga akibat ada migrasi hama ke wilayah ini dari daerah lain yang kemudian berkembang biak. Selain itu musim tanam tidak serempak atau satu pase, juga menjadi penyebab hama ini terus berkembang biak.
“Serangan hama wereng ke tanaman padi ini bisa jadi karena ada migrasi ke wilayah ini dari daerah lain. Jenis werengnga yang memiliki sayap atau lebih dikenal semarkopsera beradaptasi dan akan berkembang biak karena daerahnya menduukung. Selain itu musim tanam tak serentak atau tidak satu pase ada yang pembenihan, tanam dan usia padi jelang panen memicu hama menyerang”, kata Kusriyadi Petugas Pengamat Hama (popt) Kecamatan Pekuncen. (Kus)
Comment