Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Gagal Jemput Santri Positif Corona Karena Kabur

Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Gagal Jemput Santri Positif Corona Karena Kabur
Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Gagal Jemput Santri Positif Corona Karena Kabur

eportal.id, ProbolinggoSatgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo mendapat perlawanan saat menjemput santri asal Desa Curah Sawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, oleh orang tua J – R yang sebelumnya dinyatakan positif terpapar Covid -19 hasil rapid tes.

Bahkan santri positif corona itu memilih kabur bersama keluarganya dari pejemputan paksa oleh petugas gabungan TNI/ Polri, Satpol PP dan Satgas Covid-19 setempat.

Pasalnya santri asal Ponpes Al-Fatah Tembora, Kabupaten Magetan, dugaan kuat banyak santri Ponpes tersebut terconfirm Virus Corona, bahkan menjadi klaster Virus Covid-19 di Magetan.

Bacaan Lainnya

Diharapkan kerjasamanya untuk mengevakuasi santri tersebut agar tidak membuat gelisah warga desa setempat, pasalnya santri yang pernah dilakukan karantina di SDN Curah Sawo ini, memilih meninggalkan ruan karantina.

Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Gagal Jemput Santri Positif Corona Karena Kabur
Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Gagal Jemput Santri Positif Corona Karena Kabur

Ugas Irwanto, Koordinator Pengamanan dan Gakum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, kami berharap jangan membuat repot petugas Satgas Covid 19, yang melakukan evakuasi, guna mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo.

“Kami berharap jangan mempersulit petugas gabungan yang tergabung di Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Probolinggo, melakukan evakuasi santri yang diduga kuat terpapar Virus Corona, ini demi kebaikan bersama, agar penyebaran Virus Covid-19, tidak terus bertambah”, tegas Ugas saat di konfirmasi melalui Ponselnya, Minggu (26/4/2020) malam.

Namun salah satu saudara orang tua santri J-R, berjanji ke petugas akan menyerahkan langsung ke Rumah Sakit Tongas, yang diperuntukkan menjadi rumah sakit khusus pasien Corona besok, untuk dilakukan perawatan.

Ugas Irwanto, akan menunggu janji keluarga J-R apakah besok diantarkan ke RSUD Tongas apa tidak, jika tidak maka petugas akan kembali melakukan penjemputan paksa.

Sementara itu, sejumlah warga Desa Curahsawo mengatakan, JR sudah lebih dari sepekan yang lalu pulang ke rumahnya. Entah karena sebab apa JR yang sebelumnya dikarantina di SDN Curahsawo I, bisa tiba-tiba pulang dan dikarantina mandiri di rumahnya.

“Sudah lama itu. Warga yang mengetahuinya tentu resah. Apalagi setelah keluar hasil rapid test yang menyatakan JR itu positif. Sudah berulang kali didatangi Satgas Covid-19 desa tapi dapat perlawanan dari pihak keluarga,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya.

Salah seorang anggota keluarga dari FT mengatakan, JR tak pantas dikarantina karena dia sudah mengantongi surat keterangan sehat dari pihak ponpes. Bahkan, anggota keluarga yang tak mau namanya dikorankan itu mengatakan, selama berada di rumah, JR dalam kondisi sehat dan tak terlihat sakit.

“Kalau hasilnya positif, pasti dia sakit. Buktinya sepengetahuan saya, keponakan saya itu sehat-sehat saja,” terangnya.

(Risty)

Pos terkait

Comment