Walikota Medan Bobby Nasution Apresiasi Pengolahan Sampah Plastik di Belawan

Walikota Medan Bobby Nasution Apresiasi Pengolahan Sampah Plastik di Belawan
Walikota Medan Bobby Nasution Apresiasi Pengolahan Sampah Plastik di Belawan
Walikota Medan Bobby Nasution Apresiasi Pengolahan Sampah Plastik di Belawan

Medan – Untuk mengurangi sampah plastik dan mendukung program prioritas Walikota Medan Bobby Nasution di bidang kebersihan, Kecamatan Medan Belawan dan warga berinovasi mendaur ulang sampah plastik menjadi balok dan papan.

Dengan menggunakan mesin khusus sebelum menjadi balok dan papan, sampah plastik yang telah dikumpulkan dan dibersihkan dimasukkan ke dalam mesin kemudian dilelehkan dengan suhu panas mencapai 400 derajat Celsius.

Setelah itu lelehan plastik tersebut di alirkan ke mal pencetak dan dipres menjadi bentuk balok atau papan yang kuat seperti dari bahan kayu.

Bacaan Lainnya

Hasil daur ulang sampah plastik menjadi balok dan papan ini dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk berbagai kebutuhan layaknya bahan dari kayu seperti meja, kursi, pagar dan tiang lampu taman.

Begitu mengetahui adanya lokasi pusat daur ulang sampah plastik yang berlokasi di Jalan Sumatera, Kecamatan Medan Belawan, Walikota Medan Bobby Nasution langsung mengunjunginya, Kamis (6/7/2023) sore.

Orang nomor satu di Pemkot Medan ini ingin melihat proses pengelolaan sampah plastik yang diketahui sangat sulit terurai tersebut.

Bahkan Kehadiran Bobby Nasution yang didampingi oleh Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan Suryadi Panjaitan, Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Benny Iskandar Nasution, Kadis Tenaga Kerja Ilyan Chandra dan Camat Medan Belawan Subhan Fajri Harahap.

Setibanya di lokasi, menantu Presiden RI Joko Widodo ini langsung melihat proses pengelolaan sampah plastik yang menggunakan sebuah mesin.

Bahkan, Bobby Nasution pun sempat mendemonstrasikan prose sampah plastik ke dalam mesin daur ulang ini.
Bobby Nasution juga menyampaikan sejumlah arahan kepada perangkat daerah terkait.

Terlebih, dalam upaya bersama untuk menangani persoalan sampah plastik di ibukota Provinsi Sumatera Utara agar dapat lebih minimalisir dan ditangani secara baik dan bijak.

Pemilik rumah daur ulang sampah plastik, Tom Agustinus Sinaga mengatakan, upaya daur ulang sampah plastik yang dilakoninya ini baru saja berjalan. Sejauh ini, akui Tom, sampah plastik diterima dari sampah rumah tangga yang berasal dari masyarakat sekitar.

“Dalam sehari, kita bisa olah sampah plastik hingga puluhan kilo. Hasil dari olahan sampah plastik ini menjadi sebuah gumpalan cairan. Lalu kemudian kita cetak menjadi kayu balok atau papan. Bahkan, sudah mulai kita coba sebagai bahan baku untuk menjadi lampu taman,” ujarnya.

Inovasi yang dilakukan oleh Kecamatan Medan Belawan dan warganya ini juga dapat berdampak untuk lingkungan seperti mengurangi jumlah penebangan pohon.

Camat Medan Belawan Subhan Fajri Harahap menjelaskan pengolahan sampah plastik menjadi balok dan papan ini merupakan salah satu inovasi di Kecamatan Medan Belawan yang diinisiasi salah satu warga yang juga pengusaha muda.

Selain mengurangi sampah plastik, inovasi yang dilakukan ini juga merupakan upaya dalam mendukung program prioritas bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution baik itu di bidang kebersihan maupun Bidang UMKM.

Pengolahan sampah plastik ini kedepannya kita dapat membantu Pemkot Medan dalam mengatasi permasalahan sampah plastik khususnya di Kecamatan Medan Belawan.

“Kita telah berhasil membuat balok kayu dari plastik ukuran 10×10 dengan panjang 2 meter dan papan sepanjang 2 meter. Seluruh bahan bakunya 100 persen dari sampah plastik,” ujarnya.

Tom Nauli juga menjelaskan proses pengolahan sampah plastik menjadi balok dan papan. Dirinya mengungkapkan mesin bertenaga listrik ini mampu membuat papan dan balok dengan bahan baku sampah plastik yang bersih dengan berat 12 kg.

Di dalam mesin sampah plastik akan mengalami proses pembakaran, setelahnya dibakar dan mencair kita akan tampung di mal pencetak balok ataupun papan.

“Proses dari masuknya sampah plastik ke dalam mesin sampai meleleh dan mengalir ke mal pencetak itu memerlukan waktu 15 menit, kemudian dipotong dan didinginkan di dalam air selama 15 menit. Jadi total satu batang balok atau papan memerlukan waktu 30 menit,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut Tom Nauli Sinaga juga memperlihatkan salah satu balok yang telah dibentuk menjadi tiang lampu taman lengkap dengan kabel dan lampunya. Kedepan dirinya akan dikembangkan menjadi furniture sehingga menjadi peluang bagi UMKM. (red/ Fery)

 

Pos terkait

Comment