eportal.id, Jakarta – Beredar sebuah video seorang anggota TNI yang sangat marah dan menegur Kepala Desa setempat.
Hal ini lantaran sang Kepala Desa tampak tidak peduli dengan kondisi bendera merah putih yang lusuh dan robek yang berada di lingkungan kantornya.
Melansir dari akun Instagram @infokomando. Dalam video berdurasi 3 menit 32 detik ini sang anggota TNI marah dan kecewa kepada Kepala Desa.
“Kenapa begini bendera Indonesia ini. Sudah ratusan juta dana Desa, Rp100 ribu tak bisa dibeli,” kata personel TNI sembari menurunkan bendera merah putih.
“Allahu akbar hancur ini, hancur ini. Enggak ada kepeduliannya ini,” sambungnya tak percaya.
Personel TNI yang diduga merupakan Danramil ini menyebutkan Kepala Desa telah menerima Dana Desa dari pemerintah pusat sebesar sekitar Rp 1 miliar.
“Dana Desa ada Rp 1 miliar ini,” ujarnya.
Bukan hanya bendera, personel TNI ini juga merasa tiang bendera di kantor Kepala Desa sudah tidak layak dipakai. Apalagi tali pengikat bendera terbuat dari karet ban.
“Kenapa begini nih? Nyata ini nyata. ini (tiang bendera) juga Ya Rob Ya Tuhan. (harga) tiang paling Rp100 ribu atau Rp200 ribu. Bukan saya provokator, saya ini TNI ini,” ujar Danramil.
Terlebih harga tiang bendera ditaksir hanya berkisar Rp 200 ribu, sedangkan harga bendera sekitar Rp 100 ribu.
“Paling harganya (tiang) Rp200 ribu, ini (bendera) paling Rp100 ribu. Cuma Rp300 ribu. Kalau tidak mampu, saya yang belikan,” sembari merogoh sakunya untuk mengeluarkan dompet.
“Kalau tidak mampu bilang, saya belikan. Saya belikan,” bentak Danramil.
Danramil lebih lanjut memaparkan sikap Kepala Desa terkait dana desa. Dikatakan bila dana desa terlambat sedikit saja, pihak mereka sudah berteriak.
Namun, saat Dana Desa sudah cair mereka tidak peduli dengan kondisi bendera merah putih. Padahal, gara-gara bendera itu mereka bisa bekerja.
“Lambat sedikit dana desa berteriak, sudah cair tetapi tidak peduli dengan ini (bendera). Kau bisa bekerja gara-gara ini (bendera) sudah merdeka di atas, sudah bisa berkibar ini,” marahnya.
Danramil kemudian memanggil Kepala Desa setempat dan menanyakan apakah pria tersebut masih mampu jadi Kepala Desa.
“Pak Kades sini kau, mampu enggak jadi Kepala Desa? Mampu tidak? Kalau tidak mampu bilang, Anda dipilih oleh rakyat. Sekarang nyatanya begini (kondisi bendera) mau nangis saya,” ujarnya.
Karena begitu kesalnya, personel TNI ini menyatakan bahwa kejadian ini merupakan peringatan pertama dan terakhir bagi Kepala Desa.
Bila tidak mampu membeli bendera dan tiang, Danramil rela memberikan uangnya untuk memenuhi kebutuhan pembelian tiang dan bendera.
Danramil juga mengingatkan perjuangan para pahlawan nasional dalam mengibarkan bendera merah putih untuk kebebasan bangsa.
“Jangan terulang lagi. Pertama dan terakhir ini, saya lihat ini. Pertama dan terakhir ini, saya mau nangis ini. Korban (pahlawan nasional) banyak gara-gara ini (bendera),” tutupnya.
Berikut ini video bendera merah putih robek dan lusuh di halaman kantor desa:
(rnd)
Comment