eportal.id, Salatiga – Tujuh orang tenaga medis di RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga, Jawa Tengah terpaksa harus diisolasi lantaran pasien Covid-19 tak jujur saat diperiksa di rumah sakit tersebut.
Dilansir dari Semarangpos bahwa pasien RSPAW Salatiga itu semula tidak mengaku baru kembali dari Eropa. Padahal kini dia menjadi pasien ketiga yang terkonfirmasi positif terjangkit corona.
Akibat ketidakjujurannya, tujuh orang petugas medis yang terdiri dari dokter dan perawat terpaksa menjalani karantina yang dimulai Selasa (14/4/2020) di Rumah Dinas Sekretaris Daerah Salatiga di Jalan Seruni, Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Pemusatan karantina dilakukan untuk memudahkan pemantauan kondisi tenaga kesehatan itu.
Yuliyanto selaku Wali Kota Salatiga, mengakui adanya tujuh orang tenaga kesehatan yang dikarantina untuk memutus mata rantai persebaran virus corona. Saat ini kondisi mereka terpantau sehat.
“Sesuai protokol karantina akan dilakukan selama 14 hari,” ujar dia, kemarin seperti lansir suara.com
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, tujuh tenaga kesehatan itu kini berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG) virus corona.
Klasifikasi itu diberikan karena mereka pernah berkontak erat dengan pasien positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala.
Berdasarkan pelacakan yang dilakukan Dinas Kesehatan hingga Selasa total ada 47 OTG yang berkontak dengan pasien positif ketiga. Tujuh orang di antaranya adalah tenaga kesehatan RSPAW Salatiga.
Dia menyayangkan sikap pasien yang tidak jujur sejak pemeriksaan awal di RSPAW. Dia tidak pernah mengatakan baru kembali dari Eropa.
Informasi perjalanan pasien justru didapatkan dari sang anak bahwa pasien sempat pergi ke Italia dan Bali. Padahal, dua wilayah itu menjadi kawasan penularan Covid-19.
Akibatnya, tenaga kesehatan yang menangani pasien di awal pemeriksaan tidak mengenakan APD lengkap. Ketidakjujuran pasien inilah yang membuat petugas medis repot dan kewalahan.
Pasien ketiga itu merupakan perempuan berusia 62 tahun. Dia terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (13/4/2020) setelah hasil tes laboratorium keluar. Sebelumnnya, dia sempat ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Pasien positif ketiga ini tidak berhubungan dengan dua pasien sebelumnya. Kondisi ini berbeda dengan pasien positif kedua yang sempat menjalin kontak dengan pasien positif pertama.
Pasien positif pertama merupakan seorang dosen di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. (rnd)
…
”Dokter dan Perawat Dikarantina Gara-gara Pasien Tidak Jujur”
Comment