Makanan Ringan Untuk Hajatan Laris Manis
Banyumas – Tradisi masyarakat melangsungkan hajatan baik pernikahan, sunatan dan hajatan lainnya dengan penyesuaian tanggal dan waktu bulan tertentu.
Tak heran musim hajatan tersebut membawa berkah bagi Karso, perajin makanan ringan warga Desa Cikidang Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pada musim hajatan biasanya makanan tradisional yang mesti ada yakni keripik pisang, kembang goyang, sistik original, sistik ubi ungu, pangsit, dan keripik singkong serta makaroni.
Cara membuatnya cukup mudah, bahan baku pisang, ubi, dan singkong dikupas lalu diiris tipis-tipis.
Proses selanjutnya digoreng dalam minyak panas hingga matang dan renyah. Proses akhir adalah packing menggunakan plastik besar ukuran 1 kilogram yang ditata di atas rak dan siap diambil oleh pemesan.
“Ada beberapa olahan antara lain keripik singkong, pisang pangsit ori, keripik ubi ungu, pangsit ungu, pangsit ori, ada kembang goyang total ada 7 jenis. Musim hajatan permintaan naik 100 pesen. Kendalanya pada bahan baku salah satunya mahal,”, kata Karso perajin olahan makanan ringan.
Pesanan dikerjakan bersama istri dan anak serta tenaga kerja dari para tetangga dekat. Kekuatan produksi sekitar 100 kilogram per hari untuk satu orang pesanan.
Sementara untuk harga cukup terjangkau dan murah, satu bal kripik pisang Rp31 ribu, satu bal kembang goyang Rp31 ribu, satu bal sistik original Rp29 ribu, 1 bal ubi ungu Rp29 ribu, satu bal pangsit Rp25 ribu, satu bal kripik singkong Rp25 ribu, sedangkan satu bal makaroni Rp30 ribu.
Pada musim hajatan permintaan mengalami kenaikan hingga 100 persen, sementara omzet per harinya mencapai Rp2 juta.
Namun perajin masih mengalami kendala bahan baku, salah satunya minyak goreng yang harganya naik turun. Dia berharap ada campur tangan pemerintah agar usaha rumahan seperti Karso ini bisa bertahan. (Kus)
“Makanan Ringan Untuk Hajatan Laris Manis”
Comment