Dua Oknum Anggota DPRD Medan Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Klub Malam
Medan – Korban pengeroyokan oleh dua oknum anggota DPRD Medan, Khalik Fazduani meminta pelaku segera ditangkap dan diproses hukum.
“Harapan saya laporan saya secepatnya diproses dan pelaku segera ditangkap,” ujar korban ketika ditemui di kediamannya Jalan Gaharu Medan Timur, Selasa (27/12/2022) malam.
Harapan itu disampaikan korban karena hingga kemarin, belum ada informasi perkembangan penyelidikan yang diterimanya.
Padahal laporan Polisi (LP) yang dibuatnya di Polsek Medan Baru pada 5 November 2022 lalu telah ditarik ke Polrestabes Medan.
“Laporannya ke Polsek Medan Baru dan sudah ditarik Polrestabes Medan. Katanya mau ada gelar, tapi belum ada perkembangannya,” kata korban didampingi kuasa hukumnya, Hamdani Parinduri di kantornya Jalan Gaharu Medan
Kata korban, penganiayaan yang dilakukan pelaku secara bersama itu telah membuatnya babak belur. Bahkan, dia mengaku sempat diinjak-injak pelaku.
“Pelakunya antara 4 sampai 5 orang memukul dan memijak-mijak saya. Lecet di kepala, dan memar di badan saya,” lirih korban.
Dia menyebut, pengeroyokan terhadapnya bermula dari adanya ajakan kepadanya untuk hadir dalam satu acara yang digelar di tempat hiburan di Medan.
“Saya diundang adik pelaku berinisial S,” sebut pelaku.
Ketika hendak pulang sekira pukul 04.00 WIB, korban melihat kerumunan keributan di luar tempat hiburan. Dia sempat bertanya kepada S, apa yang terjadi, dan dijawab tidak ada.
Namun, ketika hendak pulang, tiba-tiba korban dianiaya secara brutal. Sejumlah wanita yang mengenali korban segera memberikan pertolongan.
Sebelumnya beredar video, diduga dua anggota DPRD menganiaya warga.
Berdasarkan rekaman video diperoleh, Senin (26/12/2022), diduga keduanya anggota DPRD Medan berinisial DS dan HBS.
Ketika dikonfirmasi, HBS membantah melakukan pengeroyokan terhadap Khalik Fazduani di salah satu tempat hiburan malam di Kota Medan.
Wakil rakyat ini mengaku heran kenapa baru sekarang pelapor memviralkan dugaan ini, bukan pada 5 November 2022 kemarin.
“Ini naik ke media bang karena permintan dia (Khalik Fazduani) yang Rp3 miliar itu nggak kami penuhi bang. Makanya dia naikan seperti itu. Ini adalah pemerasan bang, lagian bukan kami yang bertikai dengan dia, kami cuma melerai. Tapi momen melerai itu malah dibalikkan fakta oleh si Khalik untuk memeras dan mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Merasa akan diperas, akhirnya HBS melaporkan Khalik ke Polrestabes Medan. Ia berharap kasus pemerasan ini diusut dengan tuntas. Karena sudah mencemarkan nama baik dirinya selaku publik figur di Kota Medan.
“Yang bertikai sebenarnya adalah si Khalik dan RS bang. Sementara saya dan DS di situ melerai, dan menjadi korban pemukulan dari Khalik sewaktu mencoba melerai. Khalik membalikan fakta, malah dia meminta uang sebesar Rp3 miliar kepada kami, dengan alasan dia sudah membuat laporan polisi,” pungkasnya. (RE-70)
“Dua Oknum Anggota DPRD Medan Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Klub Malam”
Comment